Jumat 05 Jun 2020 17:11 WIB

Tren Pasien Sembuh Covid Terus Menanjak Sejak Selasa

Jatim tercatat menjadi tertinggi penambahan kasus posistif Covid-19 pada Jumat (5/6).

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus raharjo
Empat dari 24 pasien positif yang telah sembuh dari Covid-19 mengikuti acara pelepasan kepulangan mereka di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (4/6). Pemerintah Provinsi Kalbar melepas kepulangan 24 pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di ruang isolasi dan Swab Test menggunakan Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebanyak dua kali.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Empat dari 24 pasien positif yang telah sembuh dari Covid-19 mengikuti acara pelepasan kepulangan mereka di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (4/6). Pemerintah Provinsi Kalbar melepas kepulangan 24 pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di ruang isolasi dan Swab Test menggunakan Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) sebanyak dua kali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyampaikan bahwa tren penambahan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh terus menanjak. Pada Kamis (4/6) sampai Jumat (5/6), tercatat ada 551 pasien sembuh di seluruh Indonesia. Sehingga total pasien yang sembuh sebanyak 9.443 orang.

Pada Selasa (2/6) lalu, pasien sembuh sebanyak 298 orang, sehari setelahnya terjadi penambahan 471 pasien sembuh Covid-19. Lalu pada Kamis (4/6) pasien sembuh mencapai 486 orang.

Baca Juga

Pasien Covid-19 dinyatakan sembuh setelah mendapat hasil tes PCR negatif, sebanyak dua kali berurutan. SJuru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, penambahan kasus sembuh juga terjadi di daerah yang masih mengalami penambahan kasus positif cukup tinggi.

Di Jawa Timur misalnya, kendati angka penambahan kasus positifnya tertinggi nasional dengan 141 orang, namun tercatat ada penambahan 118 pasien sembuh dalam satu hari terakhir. Kemudian DKI Jakarta yang mencatatkan 76 kasus baru dalam satu hari terakhir, juga terdapat 144 pasien sembuh. Artinya, pasien yang sembuh di Ibu Kota justru dua kali lipat dari penambahan kasus baru.

Serupa dengan Jawa Timur dan DKI Jakarta, Banten juga mencatatkan 45 pasien sembuh saat penambahan kasus positifnya 24 orang. Lalu ada Sumatra Barat dengan 21 pasien sembuh, meski kasus baru tercatat 13 orang. Jawa Barat ada 45 sembuh, saat penambahan kasus positif ada 12 orang.

Selanjutnya, ada Kalimantan Barat yang mencatatkan 15 pasien sembuh dan 3 kasus positif baru. Papua Barat, ada 17 pasien sembuh dan 2 orang penambahan kasus baru. "Ini yang harus kita syukuri bahwa sekarang semakin banyak cenderung sembuh," tutur Yuri, Jumat (5/6).

Sebanyak 19 provinsi di Indonesia juga mencatatkan penambahan kasus baru Covid-19 kurang dari 10 orang dalam satu hari terakhir. Rinciannya, ada enam provinsi yang jumlah penambahan kasusnya nol pasien, yakni Aceh, Bengkulu, Riau, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo.

Kemudian, ada empat provinsi dengan penambahan kasus positif Covid-19 hanya 1 orang, yakni DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, dan Maluku Utara. Ada pula tiga provinsi dengan dua kasus baru dalam satu hari ini, yakni Jambi, Kalimantan Utara, dan Papua Barat.

Sisanya, enam provinsi dengan penambahan kasus antara 3 sampai 10 orang. Keenam provinsi tersebut adalah Bangka Belitung dengan 9 kasus baru, Kalimantan Barat dengan 3 kasus baru, Kepulauan Riau dengan 4 kasus baru, Sulawesi Utara dengan 9 kasus baru, Sulawesi Tenggara dengan 5 kasus baru, dan Sulawesi Tengah dengan 7 kasus baru.

Yurianto melihat bahwa semakin banyak provinsi yang mencatatkan penurunan kasus menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan semakin tinggi. Kendati begitu, dia mewanti-wanti agar pemerintah daerah terus menggaungkan kampanye pelaksanaan protokol kesehatan kepada masyarakat.

"Kita melihat aktivitas masyarakat yang saat ini terlihat namun kasusnya tidak meningkat, artinya sudah mematuhi jaga jarak.

Memang dalam kondisi tertentu tidak mungkin melakukan jaga jarak, namun mereka melindungi dengan masker, dan mencuci tangan setelah berdesakan," tegas Yurianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement