Sabtu 06 Jun 2020 00:30 WIB

Ini Penyebab Bau Sampah di Serpong Semakin Menyengat

Bau berasal dari proses penyemprotan cairan penghilang bau dan pengurai sampah

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Esthi Maharani
Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang berlokasi di Jalan Kapling Nambo, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) alami longsor, Jumat (22/5).
Foto: dok. Istimewa
Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang berlokasi di Jalan Kapling Nambo, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) alami longsor, Jumat (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Yepi Suherman mengakui adanya peningkatan aroma tak sedap dari TPA Cipeucang dalam beberapa hari ini. Munculnya aroma busuk itu akibat proses penyemprotan cairan pengurai sampah.

“Memang benar, itu dari proses penyemprotan cairan penghilang bau dan pengurai sampah. Karena itu bukan cairan kimia, itu dari mikrobiologi yang bisa mengurai sampah organik,” kata Yepi, Jumat (5/6).

Lebih lanjut, kata Yepi, hasil dari penyemprotan tersebut sudah kelihatan untuk sampah-sampah organik yang ada di aliran sungai. Sampah akan terurai dan bercampur kemudian tidak mencemari lingkungan.

“Tapi cairan itu sendiri bau masam, makanya kita minta ke pihak ke tiga untuk diganti aromanya, atau dipadukan dengan cairan penghilang bau," jelasnya.

Diketahui longsoran gunungan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang tumpah ke aliran sungai Cisadane. Ini disebabkan turap jebol yang tak bisa lagi menahan kapasitas sampah yang berlebih. Akibatnya sekitar 100 ton sampah menutupi sebagian aliran sungai Cisadane. Bau sampah pun tak terhindarkan dan semakin menyengat terutama pada pukul 15.00 dan pukul 03.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement