Jumat 05 Jun 2020 16:12 WIB

'Jangan Ada Lagi Aplikasi Injil Berbahasa Minangkabau'

Adat dalam Minangkabau itu berdasarkan pada ajaran Islam

Aliansi Mahasiswa Minangkabau Jabodetabek
Foto: istimewa
Aliansi Mahasiswa Minangkabau Jabodetabek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aliansi Mahasiswa Minangkabau Jabodetabek mengapresiasi penghapusan aplikasi injil berbahasa Minangkabau dari platform Play Store. Mahasiswa juga meminta agar semua pihak bisa saling menjaga toleransi serta mencegah munculnya provokasi yang dapat memunculkan konflik di masa mendatang.

“Kami sangat berharap jangan ada lagi aplikasi semacam ini di masa mendatang,” kata Guntur R. Putra, ketua umum Keluarga Mahasiswa Minangkabau Cirendeu, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (5/6).

Merujuk sejarah, Guntur mengatakan, Minangkabau itu terkenal dengan filosofi hidup "Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Artinya, kata dia, adat dalam Minangkabau itu didasari oleh suatu aturan yang berdasarkan pada ajaran Islam.

Dengan munculnya aplikasi digital berisi injil berbahasa Minangkabau, kata dia, hal tersebut tentunya sangat mengganggu keyakinan warga dari Sumatera Barat, khususnya Minangkabau.

 

“Hal ini terlihat dengan munculnya pro-kontra terkait pemberitaan tersebut. Ada yang mengkaitkan dengan toleransi dan ada yang mengkaitkan dengan integritas,” ujar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan ini.

Berkaitan dengan masalah tersebut, Guntur juga mengajak semua pihak untuk dapat mendiskusikannya secara terbuka. Diskusi virtual dar Minangkabau Youth Talks ini bertajuk "Sikap Pemuda Minangkabau Menghadapi Kitab Injil Berbahasa Minang”. Diskusi ini dijadwalkan pada Ahad (7/6) mulai pukul 19.00 WIB melalui aplikasi Zoom.

Narasumber yang akan berbicara dalam diskusi nanti ada Yuherman, ketua umum Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM) serta Maulin Assyura yang menjadi duta budaya Provinsi Sumatera Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement