Jumat 05 Jun 2020 14:47 WIB

BI Jabar Bantu UMKM Agri Lewat Aplikasi Android

BI Jabar Bantu UMKM Agri Lewat Aplikasi Android

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
BI Jabar Bantu UMKM Agri Lewat Aplikasi Android. (FOTO: Rahmat Saepulloh)
BI Jabar Bantu UMKM Agri Lewat Aplikasi Android. (FOTO: Rahmat Saepulloh)

Warta Ekonomi.co.id, Bandung

Memasuki era new normal ini, pelaku usaha sektor pertanian sebagai sektor tumpuan utama masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan (food security) sekaligus memegang peran penting dalam penghidupan sebagian besar masyarakat Indonesia dituntut untuk semakin kreatif dan inovatif memanfaatkan teknologi berbasis digital dalam menjalankan setiap rantai kegiatan bisnisnya.

Sebagai upaya tetap menjaga gerak perekonomian negeri di tengah pandemi, dan sejalan dengan tugas sebagai bank sentral dalam memelihara kestabilan harga melalui pengembangan ekonomi dan penasehat kebijakan kepada kepala daerah, Bank Indonesia Jawa Barat secara aktif mengembangkan program pengembangan klaster dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ketahanan pangan. 

Baca Juga: Kena Ujian Bertubi-tubi Mulai dari PHK Plus Haji 2020 Batal, Saham Garuda Tetap Laris

Kepala Kantor Perwakilan (KpW) Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto mengatakan klaster dan UMKM ketahanan pangan ini menjadi prioritas dikarenakan pada saat pandemi Covid-19, UMKM yang bergerak di bidang ketahanan pangan terbukti menjadi penyangga pergerakan ekonomi domestik. 

"Di sektor ini, produksi tetap berlimpah namun dalam proses distribusi, memerlukan strategi dan inovasi khusus sehubungan dengan penerapan protokol kesehatan," katanya kepada wartawan di Bandung, Jumat (5/6/2020).

Menurutnya, dalam kondisi new normal. Strategi dan inovasi disusun untuk tetap menjaga pasokan pangan yang cukup kepada masyarakat, dan pengendalian harga pangan.

Sejalan dengan hal tersebut, BI Jabar secara resmi memperkenalkan salah satu klaster binaan yang telah mampu melakukan inovasi teknologi digital secara mandiri melalui media pemasaran website www.jualsayuran.com dan aplikasi android jualsayuran.com. 

Hal ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa yang digagas oleh kelompok petani muda dengan nama “Agri Muda” yang merupakan bagian dari Gapoktan “Lembang Agri”, peraih Juara 1 Klaster Championship Bank Indonesia Tahun 2018 dan Juara 1 Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Terbaik Tingkat Nasional pada tahun 2019.

Bukan hanya menghasilkan komoditi dengan kualitas ekspor seperti brokoli, buncis, buncis kenya dan lettuce head, namun Gapoktan Lembang Agri juga menghasilkan berbagai inovasi pemanfaatan teknologi yang terus dikembangkan untuk mendukung kegiatan digital farming baik dari sisi hulu dan hilir guna memberikan kemudahan masyarakat dalam mengakses bahan pangan. 

Demikian halnya dalam proses pemasaran yang dilakukan melalui platform e-commerce yang dibangun oleh Gapoktan “Lembang Agri” melalui website dan aplikasi android ini juga mendukung implementasi transaksi non tunai di masyarakat yang sangat adaptif di era “New Normal” ini dan berkontribusi terhadap percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan di Indonesia yang juga menjadi salah satu program Bank Indonesia.

"Melalui www.jualsayuran.com dan aplikasi android jualsayuran.com ini diharapkan menjadi contoh dan sebuah momentum bagi kebangkitan UMKM lainnya khususnya di wilayah Jawa Barat. Hal ini tentunya sejalan dengan program Bank Indonesia yaitu membangun “New UMKM” yang tumbuh berdaya saing, digital dan berkontribusi optimal pada pertumbuhan ekonomi,"jelasnya.

"Kemajuan ini bukan berarti kesempurnaan. Harapan kami dengan adanya pemanfaatan teknologi digital oleh Gapoktan “Lembang Agri” dapat menghasilkan suatu sinergi antar klaster dan lebih luas lagi antar UMKM dalam mendorong Jawa Barat menjadi sentra hortikultura di Indonesia.

Herawanto menyebutkan sinergi antar lembaga dan instansi akan memberikan dampak yang maksimal bagi pengembangan sektor riil melalui pengembangan klaster dan UMKM. 

Hal ini sejalan dengan semangat  bersama untuk senantiasa mengendalikan penyebaran virus Covid-19 namun dengan tetap mendukung keberlangsungan bergeraknya perekonomian masyarakat. “Kill The Virus, but Not The Economy”.

"Kami berkomitmen bersama-sama pemerintah daerah dan akademisi akan terus menghasilkan klaster ketahanan pangan yang handal bukan saja berprestasi tetapi memiliki daya tahan terhadap perubahan global yang terjadi,"pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement