REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisaris BUMN PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetyono menyebut, anomali cuaca sebagai salah satu penyebab matinya ribuan ikan di waduk SIER Jalan Raya Rungkut Industri, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (4/6). "Beberapa tahun lalu pernah juga terjadi hal serupa walau ikan yang mati tidak sebanyak hari kemarin (4/6)," kata Didik di Kota Surabaya, Jumat.
Menurut Didik, hal itu dikarenakan karena adanya anomali cuaca dan rendahnya kandungan oksigen dalam air yang mengganggu ekosistem ikan. Terhadap fenomena ikan yang mati di waduk itu, pihak manajemen SIER telah mengambil sample air waduk untuk diteliti di Laboratorium SIER. "Hari ini ikan-ikan yang mati telah diambil dan dibersihkan dari waduk tersebut untuk menghindari bau berkelanjutan," katanya.
Selain itu, kata Didik, pemulihan ekosistem waduk akan segera dilakukan begitu hasil pemeriksaan air waduk oleh Laboratorium SIER selesai. "Saya tegaskan kematian ikan ini bukan karena Covid-19," kata Didik mengakhiri pernyataannya.
Fenomena kematian ikan secara massal sempat menjadi perhatian warga setempat. Bahkan sejumlah warga berdatangan untuk melihat dan mendokumentasikan ikan yang mati mengapung di waduk SIER. Meski tidak ada yang melarang jika ikan diambil, namun tidak ada satupun warga yang membawa pulang ikan. Sebagian warga hanya mengangkat ke daratan karena penasaran.
Bau busuk bangkai ikan juga cukup mengganggu para pengguna jalan, terutama warga yang menikmati makan di warung sekitar waduk.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
