Jumat 05 Jun 2020 13:10 WIB

Daerah Zona Hijau Bisa Jalankan Program Masyarakat Produktif

Doni mengatakan daerah zona hijau bisa jalankan program masyarakat produktif.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal (Letjen) Doni Monardo.
Foto: Dok BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal (Letjen) Doni Monardo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan persiapan pelaksanaan penetapan program masyarakat produktif yang aman dari Covid-19 di 102 Kabupaten/ Kota telah dimulai. Doni mengatakan, program itu akan berlaku bagi daerah yang berada di zona hijau.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, kebijakan tersebut telah mendapat respons baik oleh para pemimpin daerah di 102 kabupaten/kota," kata Doni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (5/6).

Baca Juga

Doni melanjutkan, pelaksanaan program masyarakat produktif yang aman dari Covid-19 akan berlaku bagi daerah yang berada di zona hijau, dan tidak terdapat kasus Covid-19. Para pimpinan daerah di wilayah tersebut akan diberikan kewenangan untuk memulai prakondisi.

Selanjutnya, para pimpinan daerah mengupayakan persiapan dengan seksama dan membangun komunikasi dengan semua kelompok masyarakat serta bergotong royong sebelum menjalankan kegiatan masyarakat produktif yang aman dari Covid-19. "Hingga saat ini laju peningkatan kasus di beberapa daerah sudah bisa ditekan, meskipun di beberapa daerah lainnya masih belum maksimal," ujarnya.

Menurut Doni, pelaksanaan masyarakat produktif yang aman dari Covid-19 harus dilakukan secara terencana dengan memperhatikan beberapa hal, meliputi waktu yang tepat, sektor yang diprioritaskan, koordinasi yang ketat antara pusat dan daerah, serta pemantauan dan penilaian. "Untuk memastikan tahapan-tahapan terlaksana perlu pengawasan dan pengendalian agar masyarakat produktif yang aman dari Covid-19 tercapai," ujarnya.

Hingga Kamis (4/6) pukul 12.00 WIB, jumlah konfirmasi positif Covid-19 bertambah 585 orang menjadi 28.818 orang, sementara yang sembuh bertambah 486 orang menjadi 8.892 orang.

Penambahan kasus positif terbanyak terjadi di Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Sementara itu, terdapat 19 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10, dan 11 provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement