Jumat 05 Jun 2020 08:37 WIB

141.423 Pekerja Migran akan Kembali ke Indonesia

Banyak pekerja migran yang belum mau pulang ke kampung halamannya.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Di tengah pandemi Covid-19, Bea Cukai Teluk Nibung dan Parepare di wilayah masing-masing bersama instansi terkait lainnya, turut serta melakukan pemantauan terhadap para pekerja migran atau TKI yang kembali ke Tanah Air.
Foto: Bea Cukai
Di tengah pandemi Covid-19, Bea Cukai Teluk Nibung dan Parepare di wilayah masing-masing bersama instansi terkait lainnya, turut serta melakukan pemantauan terhadap para pekerja migran atau TKI yang kembali ke Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan, sebanyak 141.423 pekerja migran tercatat akan kembali ke Tanah Air. Hal ini berdasarkan data dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

“Berdasarkan data BP2MI yakni Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, warga negara kita yang tercatat akan kembali berjumlah 141.423 orang,” kata Doni, Jumat (5/6).

Sementara itu, sebanyak 15.343 orang telah tiba di Jakarta dan Bali. Sedangkan sebanyak 79.444 pekerja telah tiba di Tanah Air melalui Batam, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara.

“Sebagian lagi  masih dalam proses kepulangan terutama warga negara kita yang bekerja di sejumlah kapal-kapal pesiar dan juga di beberapa negara lainnya,” ujar Doni.

Doni menyebut, dari 15.343 orang yang telah tiba di Jakarta dan Bali pun mengaku enggan dipulangkan ke daerah asal meskipun sudah dinyatakan negatif dari covid setelah melewati masa karantina.

“Dari 15 ribu sekian orang yang tadi telah kembali baik di Bali maupun di Jakarta, ternyata banyak juga yang belum mau dipulangkan ke daerah asal,” kata dia.

Dikatakannya, sebanyak 783 warga telah melalui proses karantina di Wisma Karantina baik di Jakarta dan Bali dan dinyatakan negatif. Mereka pun telah diperbolehkan pulang, namun tetap bertahan karena belum memiliki pekerjaan di kampung halaman.  

“Harusnya mereka bisa pulang. Tetapi mereka minta tetap bertahan sampai dengan ada kepastian mereka akan ke mana. Karena sebagian besar dari mereka ini belum tahu apa kegiatan yang akan mereka lakukan. Termasuk kalau ke kampung halaman pun belum tentu mereka mendapatkan pekerjaan di kampung halaman,” jelas dia.

Sedangkan sebanyak 202 orang yang hingga kini masih bertahan mengaku ingin mencari pekerjaan di daerah Jakarta dan sekitarnya. “Ada sekitar 202 orang yang sampai sekarang masih bertahan, sasarannya untuk mencari kerja di Jakarta dan sekitarnya,” tambah Doni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement