Jumat 05 Jun 2020 07:01 WIB

Layanan Kesehatan ACT untuk Warga Gaza Terus Berjalan

Berkat dorongan dermawan, klinik Indonesia di Gaza layani ribuan orang

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
ACT memberi bantuan untuk anak-anak Gaza.
Foto: ACT
ACT memberi bantuan untuk anak-anak Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Lebih dari dua ribu orang memeriksakan kondisi kesehatan mereka di Klinik Indonesia untuk Palestina pada bulan Mei lalu. Klinik yang terletak di Gaza Utara itu melayani hampir sebagian besar pasien dengan luka serangan Israel.

Tim dari Global Humanity Response-ACT, Said Mukaffiy, menjelaskan berdasarkan laporan yang diterima tim GHR, pasien yang berobat pada Mei didominasi remaja hingga dewasa awal.

Baca Juga

“Rentang usia yang paling banyak berobat kali ini adalah 18 hingga 25 tahun sebanyak 34 persen. Disusul usia 25 sampai 35 tahun sebanyak 29 persen, usia paruh baya hingga 50 tahun mencapai 21 persen, sedangkan anak-anak di bawah 10 tahun sebesar enam persen. Total pasien berobat 2.239 jiwa,” ujar Said dikutip dari laman resmi Aksi Cepat Tanggap (ACT), Jumat (5/6).

Said juga menjelaskan, pelayanan medis Klinik Indonesia di Gaza masih terus berjalan berkat dukungan dermawan. Atas kebaikan itu, ribuan orang di Gaza bisa mendapatkan pengobatan, pemeriksaan, hingga layanan ambulans gratis.

Setiap bulan, relawan di Gaza pun selalu memberikan laporan kegiatan aktivitas dan kunjungan pasien. “Kami berharap ikhtiar ini bisa terus kita lakukan bersama,” lanjut Said.

Berdasarkan data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan untuk Palestina, sejak tahun 2008 hingga Mei 2020, sejumlah 5.580 warga Palestina meninggal dunia karena kekerasan Israel. Serangan rudal Israel menjadi penyebab terbesar korban jiwa, yakni 2.922 jiwa, disusul tembakan yang menelan korban hampir seribu jiwa.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement