Jumat 05 Jun 2020 06:21 WIB

Hasil Reaktif, Warga Dipersilakan Tinggal di Diklat BKKBN

Dari 169 orang warga yang diakukan rapid test delapan orang hasilnya reaktif.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Seorang tenaga kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) mengambil spesimen untuk swab test terhadap warga yang hasil uji rapid test reaktif. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Seorang tenaga kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) mengambil spesimen untuk swab test terhadap warga yang hasil uji rapid test reaktif. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Warga Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, yang telah mengikuti rapid test massal dengan hasil reaktif, dipersilakan untuk tinggal di Diklat BKKBN setempat. Hal itu untuk menghindari penularan kepada keluarga mereka.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan, rapid test massal di Kelurahan Panjunan, khususnya RW 01 dan RW 10, semula ditargetkan 200 - 300 orang. "Tapi yang datang 169 orang," kata Edy, saat melakukan press conference secara virtual di PSC 119, Kota Cirebon, Kamis (4/6).

Dari 169 orang warga yang diakukan rapid test itu, kata Edy, ada delapan orang di antaranya hasilnya reaktif. Mereka pun akan langsung dilakukan tes swab dengan PCR di RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.

Menurut Edy, warga yang hasil rapid tesnya reaktif itu diketahui pernah kontak langsung dengan warga di Kelurahan Panjunan yang positif Covid-19. Saat ini, warga yang positif itu sudah menjalani perawatan dan isolasi di RSD Gunung Jati Kota Cirebon.

Edy menyatakan, bagi mereka yang khawatir menularkan kepada keluarga dan lingkungannya, dipersilahkan untuk menempatkan gedung Diklat BKKBN yang ada di Jalan Sudarsono, Kota Cirebon. "Jangan khawatir, disediakan makan tiga kali sehari," ungkap Edy.

Tak hanya itu, ruangan istirahat juga memadai karena satu kamar terdiri dari dua hingga tiga bed. Setiap kamar pun dilengkapi dengan dua kamar mandi di dalamnya.

Sementara itu, meski saat ini sudah memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB), Dinkes Kota Cirebon hingga Desember 2020 tetap melakukan langkah-langkah strategis untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Mulai dari testing, tracing, isolating dan treatment (detect prevent response).

"Tes kita perbanyak, tracing dan tracking juga kita lakukan," tegas Edy.

Edy mengungkapkan, AKB tidak meniadakan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Justru masyarakat harus terbiasa dengan kebiasaan baru yang dilakukan saat ini. Mulai dari menggunakan masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, membawa handsanitizer dan menjaga jarak.

Untuk rapid tes selanjutnya, sasarannya adalah sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Cirebon. Mulai dari Pasar Jagasatru, Pasar Kanoman dan Pasar Kramat.

"Minggu depan kita lakukan rapid tes secara acak," ujar Edy. Setelah itu akan bergeser ke sejumlah rumah makan yang ada di Kota Cirebon. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement