Kamis 04 Jun 2020 11:35 WIB

Khofifah Siap Bantu Pesantren Sambut Era New Normal

Pemprov Jatim telah menyiapkan rencana untuk mendukung dan membantu pesantren

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Dok. Istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan kesiapannya memfasilitasi pondok pesantren yang akan kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar santri, setelah memasuki era normal baru di tengah pandemi Covid-19. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, pihaknya siap memberikan mitigasi dan sinergi agar seluruh pondok pesantren yang melaksanakan keguatan belajar mengajar bisa menerapkan protokol kesehatan.

“Sesuai dengan maklumat PWNU tentang pembukaan pembelajaran santri di pesantren, hal tersebut menjadi kewenangan masing-masing pengasuh pondok pesantren. Namun sesungguhnya santri pondok yang tidak ada pendidikan formal dan hanya program ngaji, mereka bisa langsung masuk ke pondok dengan memperhatikan protokol kesehatan,” kata Khofifah, Kamis (4/6).

Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim telah menyiapkan sejumlah rencana untuk bisa mendukung dan membantu pesantren dalam menegakkan protokol kesehatan. Dimana Pemprov Jatim akan mendistribusikan bantuan alat pelindung diri (APD) ke setiap Poskestren. Adapun total bantuan APD yang akan diberikan sebanyak 34.650 buah, untuk 1.286 pondok yang di dalamnya terdapat Poskestren.

 

Selain itu, Pemprov Jatim juga akan membagikan vitamin C pada santri dengan total bantuan sebanyak 92.836 blister. Selain untuk santri, bantuan yang didistribusikan juga dimaksudkan untuk ustadz dan ustadzah. Selain itu, lanjut Khofifah, masker juga menjadi item yang akan didistribusikan ke pondok pesantren yang memulai kegiatan belajar mengajar.

Total bantuan masker yang akan disalurkan ke pondok pesantren ada sebanyak 464.182 buah. Selain itu bantuan berupa tempat cuci tangan sebanyak 18.564 buah juga akan didistribusikan ke pondok pesantren. Ada juga bantuan hand sanitizers sebanyak 981.122 botol.

Pemprov Jatim juga diakuinya akan menyebar sprayer dan desinfektan yang penyemprotannya diharapkan akan dilakukan oleh warga sekitar melalui program cash for work. Terakhir, kata Khofifah, para ustadz dan ustadzah juga disiapkan bantuan sembako. Mereka adalah ustadz dan ustadzah yang bermukim. Total ada sebanyak 44.845 orang ustadz dan ustadzah yang akan mendapat bantuan sembako.

“Bantuan ini kami rencanakan untuk mendukung penegakan protokol kesehatan. Agar setiap pesantren bisa melakukan persiapan untuk dimulainya proses belajar mengajar di pesantren,” ujar Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement