Kamis 04 Jun 2020 10:24 WIB

Enam Mahasiswa di Sudan Butuh Bantuan Moril dan Material

Mahasiswa berharap bantuan dari Pemprov Kepulauan Riau dalam hadapi pandemi Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
KBRI di Sudan.
Foto: Kemlu
KBRI di Sudan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Sebanyak enam mahasiswa asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang kuliah di International University of Africa di Sudan berharap bantuan dari Pemprov Kepri dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih melanda negara yang terletak di timur laut benua Afrika tersebut.

Keenam mahasiswa itu adalah M. Syarif Hidayatullah Alhasymi (Kabupaten Bintan), Nur Paizil Bahri asal (Kabupaten Anambas), Zaki Taufiqurahman (Batam), M.Kholid Ja'far (Batam), Erik Jailani (Batam), Riska Nur Latifa (Kabupaten Natuna). Mereka merupakan mahasiswa beruntung yang mendapatkan program beasiswa pendidikan dan tempat tinggal berupa asrama di wilayah Khartum, ibu kota Sudan.

"Kami datang ke Sudan melalui jalur yang berbeda, ada yang dari Kemenag, MoU dan melalui perantara Syekh asal Sudan. Namun, kami tidak mendapatkan uang bulanan dari pihak kampus. Sehingga untuk kebutuhan bulanan kami tanggung sendiri," kata Muhammad Syarif Hidayatullah Alhasmyi, Rabu (3/6).

Syarif bercerita, sejak bulan Ramadhan kemarin, dan lima mahasiswa Provinsi Kepri lainnya sangat membutuhkan perhatian dan bantuan dari pihak Pemprov Kepri. Bahkan, mereka telah mengajukan proposal kepada Plt Gubernur Provinsi Kepri Isdianto dengan dilengkapi surat rekomendasi dari KBRI Khartum di Sudan pada Mei 2020.

Dalam proposal tersebut, mereka mengharapkan bantuan moril dan material. Juga memohon peralatan dan obat-obatan yang diperlukan guna menjaga kesehatan selama pandemi di Sudan. "Namun, untuk saat ini pengiriman ke Sudan berupa barang sangat sulit dilakukan. Dan bantuan yang memungkinkan ialah berupa uang," kata Syarif.

Apalagi kondisi terkini, kata dia, Komite Tinggi Darurat Kesehatan Sudan telah mengumumkan perpanjangan masa PSBB di wilayah Khartum selama dua pekan, yakni 1-18 Juni 2020. "Hingga saat ini kegiatan di kampus juga masih dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan, dikarenakan pandemi Covid-19 belum reda," tuturnya.

Kendati demikian, pria yang akrab disapa Dayat itu pun tak menampik, kalau beberapa waktu belakangan ini sejumlah pihak/donatur mulai memberikan dukungan dan perhatian kepada mahasiswa dari Provinsi Kepri ini.

Menurut dia, tiga orang di antara mereka yang berada di bawah naungan Serumpun Mahasiswa Riau Sudan (Semari) sudah menerima bantuan dari Gubernur Provinsi Riau, Syamsuatir berupa uang sebesar Rp 2 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement