REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan pemain Real Madrid dan Barcelona, Samuel Eto'o mengaku pernah merahasiakan karier sebagai pesepakbola agar orangtuanya mau menerima mimpi pemain asal Kamerun itu sebagai pemain sepakbola profesional.
Tumbuh besar di Douala, Kamerun, Eto'o sempat dilarang bermain sepakbola oleh orangtuanya. Namun, ia tetap memilih hal yang disukainya saat itu demi si kulit bundar.
Ia pun meniti perjalanan sepakbolanya melalui Akademi Olahraga Kadji di kota Douala. Hingga pada 1996, penawaran berseragam Real Madrid tidak bisa ditolaknya.
"Selama pandemi, saya selalu mengingat betapa sepakbola membawa saya ke mimpi yang indah," kata Eto'o seperti dilansir Goal International, Kamis (4/4).
"Saya hidup dengan napas sepakbola, tapi orangtua saya sulit menerima itu. Mereka tidak menerima fakta bahwa sepakbola adalah hal yang dilakukan oleh anak-anak jika tidak bersekolah," ujarnya.
"Saya pergi ke sekolah dan bukan siswa yang nakal. Tapi saya punya minat di sepakbola."
"Saya sangat ingat ketika satu waktu saya bermain sepakbola dan harus merahasiakan itu. Tapi, saya tidak tahu ternyata ayah saya bersama teman-temannya berada di depan lapangan."
"Sejak saat itu orangtua mengizinkan saya bermain sepakbola dengan bebas. Sebab, orangtua saya sebelumnya tidak tahu saya memiliki bakat di sini."
"Saya menjadi pahlawan di kampung halaman. Ayah saya berkata: 'Aku menonton pertandinganmu, saya akan berkata pada ibu agar kamu tetap bisa bermain'."
Meski tak begitu cemerlang di Real Madrid, Eto'o kembali menemukan tajinya ketika berseragam Barcelona. Ia mencatat prestasi sebagai pemain Afrika terbaik empat kali berturut-turut, kemudian bergabung dengan Inter Milan, Chelsea, dan pensiun di Liga Qatar pada 2019 lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
