Kamis 04 Jun 2020 06:13 WIB

Sulsel Belum Penuhi Syarat Pemberlakuan Normal Baru

Penyebabnya karena angka kasus Covid-19 masih fluktuatif.

Petugas medis memperlihatkan sampel darah pemeriksaan cepat COVID-19 di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.(ilustrasi)
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Petugas medis memperlihatkan sampel darah pemeriksaan cepat COVID-19 di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang belum memenuhi syarat pemberlakuan tatanan normal baru. Penyebabnya karena angka kasus Covid-19 masih fluktuatif.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel dr Ichsan Mustari di Makassar, Rabu (3/6) mengemukakan tatanan normal baru akan mulai diberlakukan saat angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Sulsel di bawah satu kasus.

"Kita menunggu Rt ini di angka 0 selama 12 hari, yang penting kita mendorong masyarakat disiplin melakukan protokol kesehatan," ujarnya.

Ia mengatakan normal baru akan dimulai saat nilai efektivitas itu di bawah satu dengan mengoptimalkan penanganan terhadap OTG (Orang Tanpa Gejala) dan ODP (Orang Dalam Pemantauan). Saat ini, kata dia, terjadi penambahan Rt Covid-19 di Kabupaten Bulukumba. Angka kasus pada hampir semua kategori, yakni PDP, ODP, hingga positif corona masih fluktuatif.

Ichsan yang juga Kepala Dinas Kesehatan Sulsel itu, menjelaskan Rt dan Ro variabel menilai seberapa besar penyebaran Covid-19. Rt dan Ro, katanya, merupakan instrumen epidemiologi untuk menilai penyebaran Covid-19 sebagai tahapan untuk mengambil kebijakan pelonggaran secara bertahap hingga ke arah normal baru.

Ia menguraikan Ro nilai persebaran COVID-19 sebelum melakukan intervensi, sedangkan Rt nilai persebaran setelah intervensi seperti di Sulawesi Selatan menginisiasi Program Duta Covid-19 dan tes cepat.

"Kalau ada satu pasien dia tidak menyebarkan, artinya alhamdulillah pasien ini tidak lebih dari dua. Maka penambahan itu tentu juga angkanya mendatar," ujarnya.

Dia mengatakan jika berharap kasus Covid-19 menjadi nol hal yang tidak mungkin sebelum diperoleh antivirus corona. Namun, ia optimististis upaya mengurangi penyebaran Covid-19 bisa dilakukan tatkala secara disiplin masyarakat terus mengutamakan protokol kesehatan.

"Yang lain kita akan liat, termasuk efek dari Lebaran, apakah memengaruhi nilai Rt ini di bawah satu sehingga kita bisa memulai pelonggaran (aturan, Red) secara bertahap," katanya.

Berdasarkan situs resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel, hingga Rabu, angka positif yang masih dirawat di rumah sakit 439 orang. Sedangkan orang positif Covid -19 yang mengikuti isolasi mandiri 472 orang.

Jumlah positif COVID-19 yang meninggal dunia 79 orang. Sedangkan angka sembuh 638 orang, sehingga total kasus positif 1.628 orang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement