Kamis 04 Jun 2020 00:45 WIB

Gamer Online Dunia Pilih Pensiun karena Stres dan Obesitas

Jian "Uzi" Zihao, pemain game League of Legends, memilih pensiun di usia 23 tahun.

Gamer online dunia sekaligus ikon esports yang merupakan pemain League of Legends asal China, Jian
Foto: .
Gamer online dunia sekaligus ikon esports yang merupakan pemain League of Legends asal China, Jian "Uzi" Zihao, memutuskan untuk pensiun di usianya yang baru menginjak 23 tahun dari arena kompetisi (Foto: ilustrasi obesitas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gamer online dunia sekaligus ikon esports yang merupakan pemain League of Legends asal China, Jian "Uzi" Zihao, memutuskan untuk pensiun di usianya yang baru menginjak 23 tahun dari arena kompetisi. Uzi memilih pensiun karena masalah kesehatan, termasuk di antaranya stres dan obesitas.

Uzi merupakan pemain andalan tim esports Royal Never Give Up (RNG). Keputusannya pensiun pun sempat menjadi pembicaraan populer di Twitter dan Weibo di China.

Baca Juga

"Dengan berat hati, saya mengumumkan bahwa saya mengundurkan diri, (Saya pensiun) karena mengalami stres kronis, obesitas, pola makan tidak teratur. Saya dinyatakan menderita diabetes tipe-2 pada pemeriksaan tahun lalu," tulis Uzi kepada hampir lima juta pengikutnya di Weibo sebagaimana dikutip AFP, Rabu (3/6).

Tak hanya itu, Uzi juga mengaku dirinya mengalami cedera pada pergelangan tangannya, yang merupakan keluhan umum bagi para atlet esports. Sementara itu, RNG mengatakan bahwa Uzi yang debut di esports profesional sejak 2012 itu menderita cedera akibat pelatihan intensitas tinggi selama delapan tahun terakhir.

"Selain melakukan segala hal yang bisa membantunya untuk meraih masa depan, kami juga akan berada di sisinya selama proses pemulihan," demikian pernyatan RNG.

Di tengah potensi perkembangan industri esports yang pesat dengan penawaran hadiah yang fantastis, ada pengorbanan yang harus dibayar oleh para pemain, baik fisik maupun mental akibat gaya hidup yang buruk. Para pemain esports dituntut menetap selama berjam-jam di depan layar, tanpa melibatkan kinerja fisik.

Hal itu diungkapkan oleh para pemain kepada AFP. Mereka mengaku penglihatan yang semakin memburuk, pencernaan yang bermasalah serta cedera pergelangan tangan merupakan beberapa kondisi yang mengancam perjalanan karier mereka dalam jangka panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement