Kamis 04 Jun 2020 04:51 WIB

Sebulan, Kematian Perawat Akibat Covid-19 Naik 2 Kali Lipat

Perawat dan staf kesehatan lain memiliki risiko yang besar tertular Covid-19.

Petugas medis (ilustrasi). Data Dewan Perawat Internasional (ICN), Rabu (2/6), menyebutkan lebih dari 600 perawat di seluruh dunia meninggal dunia karena Covid-19.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Petugas medis (ilustrasi). Data Dewan Perawat Internasional (ICN), Rabu (2/6), menyebutkan lebih dari 600 perawat di seluruh dunia meninggal dunia karena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data Dewan Perawat Internasional (ICN), Rabu (2/6), menyebutkan lebih dari 600 perawat di seluruh dunia meninggal dunia karena Covid-19. Virus ini telah menginfeksi sekitar 450.000 petugas layanan kesehatan.

Berdasarkan angka-angka yang didasarkan pada data di lebih dari 30 negara, jumlah kematian di antara perawat meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sebulan terakhir dari 260 kematian pada 6 Mei. "Dalam dua bulan terakhir, kami telah melihat jumlah kematian perawat karena virus corona di seluruh dunia meningkat dari 100 menjadi sekarang lebih dari 600 dan kami pikir di seluruh dunia jumlah petugas kesehatan yang dapat terinfeksi virus ini adalah sekitar 450.000," kata Howard Catton, kepala eksekutif ICN yang berbasis di Jenewa, kepada Reuters Television.

Baca Juga

"Ini adalah angka yang terus naik," ujar dia.

Imbas pandemi di kalangan profesional kesehatan tidak diketahui pasti. Untuk itu, ICN menuntut perlindungan lebih besar bagi mereka dan pengumpulan data yang andal secara sistematis.

Rata-rata, 7 persen dari semua kasus Covid-19, penyakit paru-paru yang disebabkan oleh virus corona baru, adalah di antara petugas kesehatan. Ini berarti bahwa perawat dan staf kesehatan lain memiliki risiko pribadi yang besar.

"Begitu juga pasien yang mereka rawat," kata ICN.

Jika menyimpulkan dari 6 juta kasus yang dilaporkan maka diperkirakan sekitar 450.000 infeksi di antara petugas kesehatan. Tingkat infeksi di antara petugas layanan kesehatan sangat bervariasi antarnegara, dengan kurang dari 1 persen di Singapura dan lebih dari 30 persen di Irlandia.

Sedangkan Spanyol dan Jerman telah mencatat jumlah kematian yang rendah di antara petugas kesehatan meskipun terjadi wabah besar. "Mengapa tingkat kematian di kalangan perawat tampak lebih tinggi di beberapa negara Amerika Latin?" tanya ICN, merujuk pada wilayah yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah muncul sebagai pusat baru pandemi.

"Mengapa beberapa negara melaporkan kematian yang tidak proporsional di antara petugas kesehatan kulit hitam, Asia, dan minoritas (petugas layanan kesehatan)? Ini adalah masalah yang diangkat langsung oleh Asosiasi Perawat Filipina ke ICN, mengenai petugas kesehatan Filipina di Inggris," kata ICN.

ICN mewakili 130 asosiasi nasional dan lebih dari 20 juta perawat terdaftar.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement