Rabu 03 Jun 2020 19:41 WIB

Angka Kecelakaan Turun 50 Persen Saat Operasi Ketupat Lodaya

Selain angka kecelakaan, jumlah korban meninggal dunia pun turun.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Andi Nur Aminah
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Drs S Erlangga
Foto: Republika/Djoko Suceno
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Drs S Erlangga

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah angka kecelakaan selama Operasi Ketupat Lodaya 2020 Polda Jabar yang digelar mulai 24 April hingga 30 Mei 2020 sekaligus pencegahan penyebaran Covid-19 mengalami penurunan hingga 50 persen dibanding tahun sebelumnya. "Kejadian laka lantas tahun 2019 sebanyak 777 kejadian dan tahun 2020 sebanyak 389 kejadian. Ada penurunan 388 kejadian atau turun 50 persen," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs S Erlangga dalam keterangannya, Rabu (3/6).

 

Baca Juga

Selain angka kecelakaan, kata Erlangga, jumlah korban meninggal dunia pun turun hingga 74 persen. Korban meninggal dunia pada 2019 sebanyak 351 orang. Sedangkan pada 2020 sebanyak 92 orang turun sebanyak 259 orang.

Korban luka berat tahun 2019 sebanyak 93 orang dan 2020 sebanyak 92 orang, atau turun satu persen. Korban luka ringan tahun 2019 sebanyak 811 orang dan 2020 sebanyak 433 orang, ada penurunan 378 orang atau 47 persen. "Kerugian materil akibat kecelakaan 2019 sebesar Rp 1.521.550.000 dan tahun 2020 sebanyak Rp 567.250.000, jadi ada penurunan 63 persen," ujar dia .

 

Di bidang penindakan (tilang), Erlangga mengatakan, pada Ops Ketupat Lodaya tahun 2019 sebanyak 77.053 kali, sedangkan 2020 nihil (tidak ada tilang). Sedangkan untuk teguran pada 2019 sebanyak 35.593 kali, pada 2020 sebanyak 90.322 kali, atau naik 154  persen. Kegiatan preemtif selama Ops Ketupat Lodaya 2020 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan 2019. Penerangan dan penyuluhan 2019 sebanyak 8.066 kegiatan dan tahun 2020 sebanyak 35.469 kegiatan, ada kenaikan 340 persen.

Kegiatan penyebaran dan pemasangan spanduk, leaflet, sticker, dan billboard tahun 2019 sebanyak 27.201 kegiatan dan pada 2020 sebanyak 78.249 kegiatan atau adanya peningkatan 188 persen. Sedangkan data kegiatan preventif tahun 2019, seperti pengaturan lantas sebanyak 122.777 kegiatan. Sedangkan tahun 2020 sebanyak 111.190 kegiatan, atau ada penurunan sembilan persen.

Kegiatan penjagaan lalu lintas tahun 2019 sebanyak 54.129 kegiatan dan tahun 2020 sebanyak 48.389 kegiatan, turun 11 persen. "Pengawalan lantas 2019 sebanyak 2.510 kegiatan dan tahun 2020 sebanyak 2.164 jadi ada penurunan 14 persen," ujar Erlangga

 

Sedangkan terkait tindakan larangan mudik atau kendaraan yang dikembalikan selama Operasi Ketupat Lodaya 2020 sebanyak 91.918 unit. Dengan perincian ranmor R-2 sebanyak 54.810 unit, ranmor R-4 sebanyak 34.128 unit, dan bus sebanyak 2.980 unit.

Jumlah larangan balik atau kendaraan yang dikembalikan selama Operasi Ketupat Lodaya 2020  sebanyak 26.934 unit. Dengan perincian ranmor R-2 sebanyak 8.257 unit, ranmor R-4 sebanyak 18.245 unit, dan bus sebanyak 432 unit. “Jumlah tindakan penyekatan pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap travel umum, travel gelap, dan mobil barang periode tanggal 3 Mei hingga  30 Mei sebanyak 194 unit, dengan rincian travel umum enam unit, travel gelap 185 unit, dan mobil barang tiga unit," ujar Erlangga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement