Rabu 03 Jun 2020 18:50 WIB

Hanya Tinggal Citilink dan NamAir yang Terbang ke Solo

Mulai tanggal 5 Juni untuk Lion Air dan Batik Air tidak terbang dengan tujuan Solo

Petugas mengayuh sepeda di area jalan Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (11/5/2020). Meskipun Bandara Adi Soemarmo telah dibuka kembali, namun aktivitas di bandara tersebut masih terpantau sepi karena masih sedikitnya pengajuan jam penerbangan dari pesawat komersial.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas mengayuh sepeda di area jalan Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (11/5/2020). Meskipun Bandara Adi Soemarmo telah dibuka kembali, namun aktivitas di bandara tersebut masih terpantau sepi karena masih sedikitnya pengajuan jam penerbangan dari pesawat komersial.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Jawa Tengah, menyisakan dua maskapai penerbangan mulai 5 Juni 2020 menyusul penghentian sementara operasional penerbangan berjadwal Lion Air, Wings Air, dan Batik Air yang merupakan anggota Lion Air Group.

"Mulai tanggal 5 Juni untuk Lion Air dan Batik Air tidak terbang dengan tujuan dari dan ke Solo karena alasan operasional," kata Pejabat Humas PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Danar Dewi di Solo, Rabu (3/6).

Dengan demikian tinggal Citilink dan NamAir yang masih melayani penerbangan di Bandara Adi Soemarmo.

Meski demikian, dikatakannya, pada hari ini masih ada penerbangan Batik Air. Sesuai jadwal, untuk hari ini selain Batik Air ada Citilink dan Nam Air yang melakukan perjalanan melalui Bandara Adi Soemarmo.

Ia mengatakan sama dengan maskapai lain, setelah terbit aturan dari Kementerian Perhubungan yang mengacu pada protokol kesehatan percepatan penanganan COVID-19, maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group hanya membawa sedikit penumpang.

"Terakhir Lion Air yang 'landing' di Adi Soemarmo membawa 25 penumpang dan berangkat dengan 17 penumpang," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, saat ini jumlah penumpang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Adi Soemarmo masih jauh di bawah normal. Jika biasanya jumlah penumpang datang maupun berangkat sekitar 2.000 orang/hari, untuk saat ini hanya mencapai ratusan.

"Dari data kami, misalnya pada Selasa (2/6) jumlah penumpang datang 77 orang dan yang berangkat 18 orang. Sedangkan hari ini untuk jumlah penumpang datang sebanyak 56 orang yang berangkat sebanyak 93 orang," katanya.

Sementara itu, melalui keterangan resminya diketahuibahwa keputusan penghentian sementara operasional Lion Air Group per tanggal 5 Juni karena mempertimbangkan evaluasi penerbangan sebelumnya, yaitu banyak calon penumpang yang tidak dapat melaksanakan perjalanan udara karena kurang memenuhi kelengkapan dokumen sesuai dengan aturan dari pemerintah.

Terkait hal itu, perusahaan tersebut memfasilitasi calon penumpang yang sudah melakukan pembelian tiket untuk mengembalikan tiket dengan uang kembali penuh atau mengganti jadwal penerbangan tanpa tambahan biaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement