Rabu 03 Jun 2020 16:08 WIB

Kelompok Siber Muslim Retas Informasi Rahasia Warga Israel

Informasi yang diretas dari kartu identitas hingga kartu kredit.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan siber (ilustrasi)
Foto: Digitaltrends.com
Serangan siber (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Ratusan informasi pribadi warga Israel dipublikasikan oleh peretas mengatasnamakan diri Anonymous Islamic JEArmy, sebuah kelompok pro-Palestina yang mengambil bagian dalam upaya peretasan #OpIsrael. Informasi pribadi itu berupa nomor ID, detail kartu kredit, dan nomor ponsel.

Peretasan tersebut diakui otoritas Israel. "Saya pikir itu mungkin. Ketika aneksasi menjadi lebih banyak dibicarakan dalam wacana publik, upaya peretasan akan meningkat," kata Ariel Einhorn, kepala tim Insight yang melacak peretasan dilansir dari the Jerusalem Post, Rabu (3/6).

Baca Juga

#OpIsrael adalah langkah yang dilakukan setiap tahun melalui dunia maya untuk membahayakan Israel dan telah berlangsung setiap tahun selama tujuh tahun terakhir. Perusahaan keamanan siber Israel, Insights, mengklaim bahwa rincian yang dirilis bukanlah hal baru dan telah dikumpulkan sebelumnya.

Perusahaan dalam pernyataannya menyebutkan, upaya peretasan mungkin merupakan tanggapan terhadap niat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Alternatif Benny Gantz untuk mencaplok 30 persen dari Tepi Barat pada Juli mendatang.

Sebelumnya serangan siber Iran dilaporkan terjadi pada April lalu. Serangan tersebut menargetkan air dan fasilitas pembuangan limbah negara itu.

Meski demikian serangan itu dengan cepat terlihat dan ditangani, tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada penduduk sipil. Misalnya, jika bahan kimia yang ditambahkan ke air minum diubah, maka akan menjadi signifikan dampaknya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement