Rabu 03 Jun 2020 15:18 WIB

Bulog Gelontorkan Bansos Presiden Tahap Kedua

Bansos presiden tahap dua ini diberikan kepada 1,85 juta keluarga miskin.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Warga melihat Bantuan Sosial (Bansos) Presiden saat distribusi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Ahad (3/5). Perum Bulog kembali menyalurkan bansos presiden tahap kedua.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga melihat Bantuan Sosial (Bansos) Presiden saat distribusi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Ahad (3/5). Perum Bulog kembali menyalurkan bansos presiden tahap kedua.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Setelah menyalurkan program bantuan sosial beras presiden tahap pertama pada Mei 2020, Perum Bulog bakal kembali menyalurkan bansos tahap kedua di wilayah Jakarta, Boogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bagi 1,85 juta keluarga miskin dan rentan yang terdampak Covid 19 pada bulan ini. "Bulog dinilai berhasil melakukan penyaluran bansos beras presiden tahap I maka dipercaya kembali melanjutkan tahap II.  Tahap kedua langsung saya awasi karena merupakan amanah untuk menjaga kepentingan rakyat banyak,” kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso dalam siaran pers, Rabu (3/6).

Ia menegaskan, guna memastikan proses penyaluran bansos beras presiden berjalan lancar, Bulog telah membentuk tim pemantauan dan evaluasi untuk memantau dan mengawasi langsung penyaluran beras kepada keluarga penerima manfaat. Budi menjelaskan, penyaluran bansos presiden tersebut dilakukan melalui Kementerian Sosial bersama Bulog. Bulog kembali menyediakan stok beras bagi keluarga miskin dari rentan yang terdampak Covid 19 sebanyak 1,85 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang mulai disalurkan sejak 1 Juni lalu.

Baca Juga

“Tugas tim monev di lapangan mendapat dukungan penuh pemerintah, dan mereka harus memastikan bahwa penyaluran bantuan sosial ini berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan. Jadi, Bulog bisa menjamin bahwa program ini berjalan lancar,” katanya menambahkan.

Budi mengeklaim tim monev bekerja dengan cepat dan efektif dalam memantau dan menyelesaikan berbagai temuan, baik berupa keluhan warga maupun gangguan dalam proses distribusi bantuan sosial beras dari presiden.

Hasil temuan tim monev secara umum berupa keluhan warga mengenai kualitas beras dan timbangan yang tidak sesuai di wilayah Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Namun, ketika diverifikasi, terdapat dua sumber pemasok, sementara beras yang dipasok Bulog sudah sesuai dengan aturan.

Ia pun menegaskan, upaya mendiskreditkan Bulog akan ditangani secara tegas sesuai hukum yang berlaku. Terlebih, sembako tersebut merupakan bantuan untuk warga yang mengalami kesusahan.

"Bulog terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu menyukseskan program pemerintah selama masa penangan penyebaran pandemi Covid-19," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement