Rabu 03 Jun 2020 15:07 WIB

Bantul Siapkan SOP New Normal di Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata Bantul beradaptasi di tengah pandemi Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Wisatawan menikmati suasana Pantai Parangtritis di Bantul, DI Yogyakarta. Sektor pariwisata Bantul beradaptasi di tengah pandemi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan menikmati suasana Pantai Parangtritis di Bantul, DI Yogyakarta. Sektor pariwisata Bantul beradaptasi di tengah pandemi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mempersiapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam penerapan normal baru atau new normal pada sektor pariwisata. Persiapan dilakukan untuk beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.

"Untuk new normal, kita dalam rangka persiapan ke sana, kemudian perlu ada SOP, dan untuk SOP ini kita sudah ada rancangan," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Rabu.

Baca Juga

Menurut dia, pemerintah daerah (Pemda) DIY memang belum menetapkan SOP maupun protokol kesehatan dalam new normal terkhusus di sektor pariwisata. Namun draf atau rancangan sudah sudah dipersiapkan kabupaten untuk kemudian dibahas secara lebih lanjut bersama instansi lain terkait.

"Dan ini membawa konsekuensi logis pada penyiapan sarana prasarana terkait dengan kegiatan tersebut. Saya sudah bilang ke Asisten Sekda bahwa untuk dirapatkan dan dibahas. Mudah-mudahan nanti ada informasi yang bisa kita tindaklanjuti dalam rangka ini," katanya.

Menurut dia penerapan new normal di sektor pariwisata tentu ada kebutuhan yang perlu dipersiapkan. Misalnya alat pelindung diri (APD) bagi petugas seperti face shield atau penutup wajah agar lebih aman dari paparan virus di samping menggunakan masker dan sarung tangan.

"Minimal APD bagi petugas kami yang ada di depan baik itu di tempat pemungutan retribusi gerbang masuk wisata maupun pemungutan retribusi di tempat wisata. Lalu ada tempat cuci tangan harus kita sediakan, tidak hanya sekadarnya misalnya hanya satu-dua saja," jelas Heru.

Persiapan diperlukan apalagi mempertimbangkan kunjungan ke objek wisata misalnya Pantai Parangtritis yang jumlah pengunjung pada hari libur diperkirakan mencapai 20 ribu sampai 30 ribu orang. Meski objek wisata sudah dibuka saat masih pandemi corona namun kunjungan wisatawan tetap tinggi.

"Tentu kita prediksi minimal 20 ribu orang ada di sana yang datangnya tidak bersamaan. Lalu mereka harus cuci tangan itu bagaimana agar tidak terlalu antre. Jadi perlu disiasati dengan kerja sama, apalagi harus ada ukur suhu tubuh berarti harus mengatur thermogun," katanya.

Dia juga mengatakan apabila ada pengunjung dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, tentu disarankan agar tidak melanjutkan kegiatan wisata. Pengunjung diarahkan memeriksakan kondisi kesehatan pada fasilitas yang disediakan di tempat wisata, yang itu harus dikomunikasikan dengan instansi terkait.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement