Rabu 03 Jun 2020 14:45 WIB

Ilmuwan Temukan Ledakan Kecil di Matahari

Ledakan ini menjelaskan mengapa korona memanas selama gerhana matahari total. 

Rep: Ali Mansur/ Red: Dwi Murdaningsih
Matahari
Matahari

REPUBLIKA.CO.ID, PUNE -- Sekelompok ilmuwan yang bekerja di National Center for Radio Astrophysics (NCRA), Pune, India, baru-baru ini menemukan kilatan kecil cahaya radio dari seluruh penjuru Matahari. Mereka mengatakan penemuan itu adalah jawaban untuk penjelasan yang lama tertunda mengapa korona matahari memanas selama gerhana matahari total. 

Para ilmuwan menemukan bahwa ledakan kecil terjadi di seluruh Matahari sepanjang waktu. Secara kolektif ledakan ini memiliki energi yang cukup untuk memanaskan seluruh korona.

Terobosan itu dimungkinkan karena ketersediaan data dari instrumen teknologi baru, Murchison Widefield Array (MWA), Australia. Pekerjaan yang telah dilakukan para ilmuwan ini selama beberapa tahun terakhir di NCRA. 

Penelitian mereka muncul dalam edisi Juni dari Astrophysical Journal Letters of American Astronomical Society.  Lenelitian dipimpin oleh Surajit Mondal, seorang mahasiswa PhD yang bekerja di bawah pengawasan profesor Divya Oberoi, seorang anggota fakultas di NCRA, bersama dengan Dr Atul Mohan, mantan mahasiswa di NCRA dan sekarang di Rosseland Center for Solar Physics, Norwegia. Para ilmuwan sedang mencari semburan ini dan itu adalah teka-teki sampai sekarang. 

"Banyak upaya telah dilakukan untuk mencari sinar-X dan sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh ledakan ini. Tetapi tidak ada yang berhasil. Penemuan kami adalah langkah pertama yang menjanjikan untuk memecahkan teka-teki pemanasan korona," kata Oberoi dikutip dari Timesofindia, Rabu (3/6).

Sementara menurut Mohan perkiraan awal pihaknya menunjukkan bahwa ledakan magnetik kecil ini secara kolektif harus memiliki energi yang cukup untuk memanaskan korona. 

Para ilmuwan NCRA mengatakan dalam penelitian mereka, matahari adalah objek paling terang di langit dan telah dipelajari selama ratusan tahun. Namun, Matahari masih menyimpan berbagai rahasia yang para ilmuwan dari seluruh dunia sedang bekerja keras untuk membuka. Sudah diketahui bahwa Matahari sangat panas, pada suhu sekitar 5.500 derajat Celcius. 

Kemudian penulis utama makalah tersebut, Mondal mengatakan apa yang membuat ini sangat menarik adalah bahwa kilatan ini selalu ada di mana-mana di Matahari. Termasuk di daerah medan magnet yang lemah, yang disebut quiet Sun’s region.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement