Rabu 03 Jun 2020 11:41 WIB

Muslim Amerika Nyatakan Sikap Atas Pembunuhan George Floyd

Umat Muslim Amerika menegaskan kasus George Floyd melukai kemanusiaan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
 Warga Australia ikut serta dalam aksi unjuk rasa memprotes kematian warga kulit hitam Amerika Serikat George Floyd di tangan polisi Minneapolis, di Sidney, Selasa (2/5).
Foto: EPA-EFE/STEVAN SAPHORE
Warga Australia ikut serta dalam aksi unjuk rasa memprotes kematian warga kulit hitam Amerika Serikat George Floyd di tangan polisi Minneapolis, di Sidney, Selasa (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS – Sejumlah kelompok Muslim dan individu telah menyatakan solidaritas dengan para demonstran anti-rasisme di Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah pembunuhan George Floyd oleh seorang petugas polisi di Minneapolis.

Di Amerika, Dewan Hubungan Amerika-Islam dan jejaring Muslim berjanji untuk memerangi anti-kulit hitam dalam komunitas Muslim. Mereka membuat pernyataan bersama. Berikut pernyataan mereka:

Baca Juga

"Kami berdiri dalam cinta dan solidaritas dengan teman-teman, keluarga dan komunitas George Floyd, Breonna Taylor, Yassin Mohammed, Ahmed Arbery, Steven Taylor, dan setiap orang kulit hitam yang telah dibunuh oknum penegak hukum."

"Kami berdiri dalam cinta dan solidaritas dengan setiap orang kulit hitam yang pernah dikucilkan, diabaikan atau dibuat merasa tidak setara dalam organisasi Muslim kami, masjid, sekolah Islam, atau bisnis."

"Kami berdiri dalam cinta dan solidaritas dengan gerakan, organisasi, dan upaya orang kulit hitam untuk membela hak-hak orang kulit hitam, termasuk Black Lives Matter."

"Iman kita selalu mengajarkan kita untuk gigih melawan ketidakadilan dan membela orang-orang yang tertindas. Kami tidak akan lagi menunggu kematian untuk menggerakkan kami, untuk menyadari bahwa orang kulit hitam memiliki hak yang tidak dapat dicabut untuk hidup secara damai di negara ini."

"Sebagai organisasi masyarakat, kami berkomitmen untuk melakukan lebih dari berkabung dan menerbitkan surat ini. Kami berkomitmen untuk melakukan reformasi jangka panjang yang mencakup mendidik dan meminta pertanggungjawaban diri sendiri, dan mengatasi anti-kulit hitam dalam komunitas kami. Kami berkomitmen untuk mendukung upaya lokal yang menantang dan memberantas anti-kulit hitam di dalam lingkaran yang kami pimpin."

Sementara itu, sarjana Muslim AS, A Yasir Qadhi, menulis di halaman Facebook-nya di atas foto Malcolm X. “Lima puluh tahun lalu. Lebih dari satu generasi. Tidak ada yang benar-benar berubah. Mari kita berkonsentrasi pada ketidakadilan sistemik yang dilegalisir, dinormalisasi secara budaya, sengaja dilakukan, daripada beberapa tindakan kecil hooliganisme acak yang media sukai,” dilansir dari 5 Pillars, Rabu (3/6).

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement