Rabu 03 Jun 2020 11:17 WIB

Polemik Legalisasi Nikah di Afrika Selatan Selama Pandemi

Pernikahan secara adat di Afrika Selatan terganjal legalisasinya.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Pernikahan secara adat di Afrika Selatan terganjal legalisasinya. Ilustrasi pernikahan.
Foto: Republika/ Wihdan
Pernikahan secara adat di Afrika Selatan terganjal legalisasinya. Ilustrasi pernikahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG – Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) menyoroti banyaknya pernikahan Muslim tak terdata yang muncul ke permukaan baru-baru ini seiring tingginya kematian karena virus corona. Keluarga Muslim menuntut agar pernikahannya diakui pemerintah.

Mendagri Afsel, Aaron Motsoaledi, mengatakan tak bisa berbuat banyak untuk melegalkan pernikahan Muslim yang telah meninggal karena corona. Menurutnya, pernikahan sebatas ritual agama saja tak diakui oleh negara. 

Baca Juga

"Kementerian kami tidak punya kekuatan untuk mengindikasi bahwa seseorang sudah menikah di sertifikat kematiannya," kata Motsoaledi dilansir dari Independent Online pada Rabu, (3/6).

Pernyataan Motsoaledi berusaha menjawab kritik anggota parlemen Afsel Ganief Hendricks yang ingin melegalkan pernikahan para korban meninggal corona. Hendricks ingin mengembalikan harga diri para korban.

Hendricks memandang urungnya pelegalan pernikahan para korban tewas corona membuat keturunannya sulit mendapat hak apa pun dari negara. Padahal Islam merupakan agama terbesar kedua di Afsel setelah Kristen.

Hendricks juga merasa heran lantaran pemerintah Afsel sulit melegalkan pernikahan yang sebenarnya telah sah secara agama. Di sisi lain, pemerintah Afsel melegalkan pernikahan atas dasar adat.

Motsoaledi membela diri bahwa pemerintah sudah punya aturan untuk melegalkan pernikahan berbasis adat. Sedangkan untuk pernikahan berbasis Islam belum ada aturannya.

"Pernikahan berbasis adat diatur dalam undang-undang yang terbit pada 1998, yang mana menyediakan segala kebutuhan bagi pengesahan dan registrasi pernikahan," ujar Motsoaledi.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement