Rabu 03 Jun 2020 07:19 WIB

Pembukaan Kembali Rumah Ibadah, Mesir Perlu Persiapan Matang

Mesir selama ini telah menutup masjid dan tempat ibadah dalam upaya menghalau corona

Rep: Mabruroh/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona. Mesir berencana akan kembali membuka rumah ibadah.
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona. Mesir berencana akan kembali membuka rumah ibadah.

REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Pemerintah Mesir masih mempertimbangkan untuk membuka kembali tempat ibadah dan tempat-tempat lainnya. Pemerintah Mesir akan menyampaikan putusannya pekan depan, apakah tempat ibadah, restoran, bioskop dapat dibuka kembali.

Dilansir dari Ahram Online, Juru bicara kabinet, Nader Saad mengatakan Pemerintah akan menyampaikan putusannya setelah melakukan pertemuan komite pekan ini. Menurutnya membuka kembali tempat ibadah dan sarana lain dalam situasi pandemi memang perlu disiapkan dengan baik.

Baca Juga

Mesir, telah menutup masjid dan melarang sholat jamaah di masjid dalam upaya untuk menahan penyebaran virus corona sejak Maret. Begitu pula Gereja Ortodoks Koptik yang juga telah ditutup selama Pandemi.

Keputusan sebelumnya, penangguhan layanan dan kegiatan ibadah di Gereja akan dtutup hingga 27 Juni 2020. Setelah itu, mereka akan mengkaji kembali situasi sebelum dibuka.

Juru bicara Pemerintah Saad mengatakan bahwa kementerian, yang mengelola masjid-masjid di seluruh negeri, telah menyiapkan sekitar 320 ribu meter karpet baru untuk masjid, cairan disinfektan, dan telah memasang instruksi dan rambu-rambu untuk menerapkan jarak sosial.

Selain itu, area masjid yang biasa digunakan untuk bersuci atau berwudlu tetap ditutup. Sehingga jamaah diharapkan sudah memiliki wudlu dari rumah, membawa sajadah dari rumah dan tetap menggunakan masker saat di lingkungan masjid.

Termasuk, lanjut Saad, Pemerintah juga akan membahas pembukaan kembali klub olah raga dan sosial, bioskop, dan restoran-restoran. Pasalnya, banyak sekali restoran-restoran yang hampir bangkrut karena merugi selama pandemi.

Dengan catatan kata Saad, apabila telah diizinkan dibuka maka restoran-restoran maupun bioskop dan tempat olahraga dapat mematuhi langkah-langkah restriktif dan tidak beroperasi dengan kapasitas penuh. Otoritas setempat akan mengawasi komitmen mereka terhadap tindakan pencegahan, dan apabil ditemukan melanggar maka akan dilakukan penangguhan izinnya.

Restoran saat ini hanya diperbolehkan menyediakan layanan pengiriman atau takeout. Selain itu, dunia penerbangan internasional juga akan dimulai secara bertahap yakni akan dimulai pada akhir Juni atau awal Juli. Serta hotel-hotel di Mesir juga akan mulai dibuka kembali namun dengan catatan hanya menerima 50 persen pengunjung.

Mesir telah mencatat sebanyak 26.384 kasus corona dengan kematian sebanyak 1.005 orang. Perdana Menteri Mostafa Madbouly memperkirakan, bahwa negaranya akan mengalami lonjakan jumlah kasus baru dalam dua minggu ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement