Rabu 03 Jun 2020 06:27 WIB

Kasus Covid-19 Sekitar 600 per Hari, Luhut: Terus Menurun

Luhut mengeklaim, angka tingkat kematian dan kesembuhan Covid-19 terus membaik.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim tren kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun, bahkan rata-rata sekitar 600 kasus per hari dalam tujuh hari terakhir.

Oleh karena itu, menurut dia, rencana pemberlakuan tatanan new normal (kenormalan baru) bisa dilakukan dengan rujukan data tersebut. "Kalau kita mau melakukan new normal, kita tidak melakukan itu tanpa dasar. Semua kita lakukan dengan dasar angka atau data," katanya dalam webinar yang digelar di Jakarta pada Selasa (2/6) malam WIB.

Luhut menjelaskan rata-rata kasus Covid-19 dalam tujuh hari terakhir mencapai sekitar 600 kasus per hari. Jumlah tes juga terus ditingkatkan menjadi 10 ribu tes per hari dan terus didorong agar meningkat hingga 14 ribu-15 ribu tes per hari.

"Per 31 Mei, jumlah kasus Covid-19 ada 26 ribu kasus, fatality rate (tingkat kematian) sebesar 6,1 persen. Ini sudah menurun ya kalau saya tidak keliru. Demikian pula recovery rate (tingkat kesembuhan) 27,6 persen. Jadi semua angka ini membaik," katanya.

Luhut menambahkan, kapasitas tes juga terus ditingkatkan hingga 15 ribu tes per hari karena reagen yang sudah tersedia. Begitu pula 28 laboratorium telah mulai beroperasi. "Memang satu setengah bulan pertama kita alami banyak kendala," aku Luhut.

Namun, Luhut menegaskan, meski pemerintah menetapkan regulasi untuk mengubah perilaku masyarakat melalui tatanan normal baru, kedisiplinan masyarakat tetap faktor utama.

"Apapun yang dilakukan pemerintah kalau tidak disiplin, kita asyik mengkritik saja, tanpa kita perhatikan protokol kesehatan, ya enggak ada gunanya juga. Padahal protokol kesehatan ini jadi kunci, yaitu jaga jarak, cuci tangan, pakai masker," kata mantan menko polhukam itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement