Selasa 02 Jun 2020 23:49 WIB

Labkesda Pemprov Sulteng Rapid Test 425 Warga Kendari

Labkesda Pemprov Sulteng menggelar rapid test 4 hari dengan hasil non reaktif

Sejumlah warga mengantre untuk melakukan rapid test gratis di posko gugus tugas COVID-19 di RS Bahteramas Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (2/6/2020). Pihak gugus tugas Sulawesi Tenggara menargetkan rapid test gratis kepada 1
Foto: ANTARA/JOJON
Sejumlah warga mengantre untuk melakukan rapid test gratis di posko gugus tugas COVID-19 di RS Bahteramas Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (2/6/2020). Pihak gugus tugas Sulawesi Tenggara menargetkan rapid test gratis kepada 1

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan tes cepat kepada 425 orang warga Kota Kendari di Posko GTPP Sultra.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas COVID-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal di Kendari, Selasa mengatakan tes cepat tersebut telah dilaksanakan selama empat hari dengan hasil non reaktif.

"Hasil pemeriksaan rapid test di Labkesda Sultra Selasa 2 Juni 2020 berjumlah 102 orang semua Non Reaktif (Negatif). Total untuk empat hari sebanyak 425 orang semua Non Reaktif (Negatif)," kata Rabiul melalui rilis terintegrasi GTPP COVID-19 Sultra.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara ini menjelaskan tes cepat Corona itu dilakukan untuk mengetahui atau mendeteski dini kemungkinan jika adanya virus corona.

"Rapid test adalah skrining awal virus corona dalam tubuh melalui sampel darah. Sampel inilah yang memberi informasi adanya imunoglobulin atau IgM dan IgG dalam tubuh manusia," ungkap Rabiul.

Hasil tes cepat, kata Rabiul, akan terlihat perlu waktu 10-15 menit berupa garis pada keterangan C, IgG, dan IgM. Garis pada C mengindikasikan pasien Non Reaktif (negatif), sedangkan garis pada C dan IgG atau IgM menandakan pasien Reaktif (positif).

"Pada pasien negatif biasanya tes akan diulang dalam waktu 7-10 hari. Pengecekan ulang untuk memastikan tubuh tidak memproduksi IgM atau IgG akibat paparan virus corona. Pembentukan IgM dan IgG perlu waktu beberapa minggu bergantung pada reaksi tubuh," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement