Selasa 02 Jun 2020 23:05 WIB

Positif Covid-19 di Sumsel Tembus 1.000 Kasus

Kasus positif Covid-19 telah mencapai 1.019 orang pada Selasa, 2 Juni 2020.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG-- Warga Sumatra Selatan positif terinfeksi Covid-19 telah mencapai 1.019 orang pada Selasa, 2 Juni terhitung selama 72 hari sejak kasus pertama. Sumsel masih berada pada urutan teratas provinsi dengan kasus terbanyak di Pulau Sumatera serta nomor enam di Indonesia.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan Yusri di Palembang mengatakan, 24 kasus tambahan hari ini Selasa (2/6) berasal dari Palembang (19 kasus), Ogan Komering Ulu (dua kasus), serta Musi Rawas, Banyuasin dan Musi Rawas Utara masing-masing satu orang.

"Masih ada ribuan sampel dari 3.175 orang yang tengah diproses uji swab oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang," ujarnya.

Tambahan 24 kasus baru tersebut merupakan hasil uji sampel yang masuk sebelum 24 Mei 2020, antrian uji swab memang cukup panjang mengingat BBLK menerima hampir 600-800 sampel perhari termasuk dari empat provinsi selain Sumsel.

Uji swab yang tidak stabil di Sumsel tersebut akan diupayakan dengan peningkatan kapasitas laboratorium baik yang ada di Palembang maupun kabupaten/kota lainnya, kata dia.

Selain itu Sumsel dinilai sudah memerlukan mobil tes cepat PCR untuk membantu percepatan uji swab.

"Kami akan coba mengajukan mobil swab ke BNPB sambil melihat perkembangan kasus, tapi mudah-mudahan pertengahan Juni kapasitas lab sudah meningkat," tambahnya.

Masih fluktuasinya kasus membuat angka penularan kasus baru atau RT di Sumsel belum terukur akurat, ia menyebut RT di Sumsel sempat berada di bawah 1 namun angka tersebut belum dapat dijadikan pedoman.

Sementara dari total 1.019 kasus positif tersebut, 60 persen menyebar di Kota Palembang (zona merah) yakni sebanyak 595 kasus.

Kemudian disusul Kota Lubuklinggau (zona merah) 73 kasus, Kabupaten Banyuasin (zona merah) 71 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 61 kasus, Kabupaten Ogan Ilir (zona kuning) 53 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona merah) 37 kasus, dan Kota Prabumulih (zona merah) 33 kasus.

Kasus lainnya tersebar di 10 wilayah zona kuning, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (20), Musi Rawas (18), Muara Enim (16), Musi Banyuasin (12), Lahat (delapan), OKU Timur (sembilan), serta OKU Selatan, Pagaralam, PALI dan Empat Lawang (satu), khusus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.

Sedangkan kasus sembuh juga bertambah sembilan orang, yakni dari Lubuklinggau (lima orang), Musi Rawas (tiga orang) dan Muratara (satu orang) sehingga total menjadi 224 orang.

"Untuk kasus meninggal juga ada tambahan satu orang dari Palembang, jadi total kasus meninggal ada 34 orang," kata Yusri menjelaskan.

Melihat fluktiasi kasus dan ketidakstabilan laboratorium tersebut, gugus tugas mengimbau masyarakat selalu waspada dan tidak terlalu euforia dengan pelonggaran kegiatan di kabupaten/kota, penggunaan masker dan jaga jarak harus tetap diperhatikan.

"Jadikanlah memakai masker itu kebutuhan, maka kita akan terlindungi dari penularan Covid-19, lebih baik mencegah daripada mengobati," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement