Selasa 02 Jun 2020 21:47 WIB

Kekerasan Polisi Berujung Rusuh di Puluhan Kota di AS (1)

.

Red: Yogi Ardhi

Pengunjuk rasa mengibarkan bendera pada aksi solidaritas di Las Vegas, atas tewasnya George Floyd di Minneapolis. Protesters rally Saturday, May 30, 2020, in Las Vegas, over the death of George Floyd, a black man who was in police custody in Minneapolis (FOTO : AP Photo/John Locher)

Pengunjuk rasa membawa papan skateboard pada aksi di Los Angeles, aksi solidaritas ini merupakan buntut atas tewasnya George Floyd oleh polisi di Minneapolis. Fotografer : (FOTO : AP Photo/Ringo H.W. Chiu)

Warga setempat memberikan dukungan saat rombongan aksi Black Lives Matter melintas di Tampa, Florida, aksi solidaritas ini merupakan buntut atas tewasnya George Floyd oleh polisi di Minneapolis. Fotografer : (FOTO : Martha Ascencio-Rhine/Tampa Bay Times via AP)

Pengunjuk rasa bertopeng Elmo menari di sela aksi di solidaritas Philadelphia Protest, aksi solidaritas ini merupakan buntut atas tewasnya George Floyd oleh polisi di Minneapolis. Fotografer : (FOTO : AP Photo/Matt Rourke)

Booth Los Angeles Police Department di mall The Grove Los Angeles dibakar massa pada aksi di Los Angeles, aksi solidaritas ini merupakan buntut atas tewasnya George Floyd oleh polisi di Minneapolis. (FOTO : AP Photo/Mark J. Terrill)

Pengunjuk rasa mengajak massa membubarkan diri pada aksi di Georgia, aksi solidaritas ini merupakan buntut atas tewasnya George Floyd oleh polisi di Minneapolis. (FOTO : Stephen B. Morton/Atlanta Journal-Constitutio)

Pengunjuk rasa ditahan polisi pada aksi di Philadelphia, aksi solidaritas ini merupakan buntut atas tewasnya George Floyd oleh polisi di Minneapolis. (FOTO : AP Photo/Matt Rourke)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Floyd menyalakan kembali percikan api kemarahan atas pembunuhan polisi terhadap warga kulit hitam Amerika.

Bagi banyak orang, kemarahan itu juga mencerminkan frustrasi selama bertahun-tahun atas ketidaksetaraan dan pemisahan sosial-ekonomi, tidak terkecuali di Minneapolis itu sendiri, tempat George Floyd meninggal.

 Belakangan, pandemi Covid-19 juga mengkonfirmasi tajamnya ketimpangan perekonomian antarras yang masih terjadi.

 

 

Statistika yang diluncurkan berbagai negara bagian menunjukkan hampir 60 persen korban meninggal akibat Covid-19 adalah warga kulit hitam meski mereka hanya 12 persen dari penduduk total AS. Ketiadaan akses kesehatan serta kerja-kerja garis depan di komunitas itu disebut jadi salah satu penyebabnya.

 

 

sumber : Republika, AP Photo
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement