Selasa 02 Jun 2020 21:59 WIB

Komisi VI Dorong Pembangunan Roadmap Industri Pangan BUMN

Pembentukan klaster pangan BUMN diharapkan dikelola dengan baik secara efektif

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Gita Amanda
Anggota MPR Mohammad Toha mengapresiasi Kementerian BUMN terkait roadmap industri pangan,
Foto: MPR RI
Anggota MPR Mohammad Toha mengapresiasi Kementerian BUMN terkait roadmap industri pangan,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir sedang menyusun peta jalan (roadmap) industri pangan di BUMN dengan menggabungkan PTPN, Perum Bulog dan RNI dalam sebuah kluster. Anggota Komisi VI Mohammad Toha mengapresiasi positif langkah tersebut.

Ia menilai, pembentukan klaster pangan BUMN dengan penggabungan perusahaan yang memiliki bidang atau segmen bisnis yang sama diharapkan bisa dikelola dengan baik secara efektif dan efisien. “Dengan penggabungan perusahaan ini kan nanti dikelola dengan baik, dalam artian efektif, efisien tujuannya kemari, tujuanya satu swasembada,” ujar Toha dalam keterangan yang diterima Republika, Selasa (2/6).

Baca Juga

Menurut Toha, Indonesia masih kesulitan untuk mampu melakukan swasembada pangan. Salah satu penyebabnya ditengarai oleh tumpang tindihnya kepengurusan pangan. Untuk mengurai hal itu, membuat kluster pangan dinilai untuk mengefektifkan kinerja BUMN sendiri.

Menurut Toha, pihak swasta juga harus diberikan kesempatan. Dalam aturan UU BUMN itu bidang yang belum bisa diselenggarakan oleh swasta ditangani oleh perusahaan BUMN. Namun ketika swasta sudah bisa menangani, pengelolaan itu baiknya diserahkan kepada swasta. “Sambil mungkin menyegarkan untuk di holding arahnya itu satu, menyatunya swasembada,” ujar dia.

Kendati demikian, menurutnya Indonesia tidak bisa swasembada 100 persen. Hal ini  masih tergantung dengan luar negeri yang kaitanya dengan produksi, efisiensi dan juga dari sisi politik.

“Dari sisi politik, kita tidak berdagang dengan luar negeri kan tidak mungkin, secara efisiensi kita sering kalah dengan luar negeri, kemudian secara produksi kita juga misalnya beras, beras saja kan produksi  Negara kita lebih kecil misalnya jika dibandingan dengan Thailand atau Vietnam yang bisa menghasilkan lebih besar.” ujar dia.

Dengan penggabungan roadmap, diharapkan  BUMN dapat mengurangi ketergantungan impor dan kedepannya bisa mewujudkan ketahanan pangan menuju Indonesia Emas tahun 2045. "Dengan digabungnya perusahaan pangan BUMN, secara teori saya berharap pengelolaan akan lebih efektif dan fokus," kata Toha menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement