Selasa 02 Jun 2020 19:48 WIB

Rektor UIN Jakarta: Segala Ilmu Bersumber dari Allah SWT

Rektor UIN Jakarta menegaskan segala ilmu berasal dari Allah SWT.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Rektor UIN Jakarta, Prof Amany Lubis, menegaskan segala ilmu berasal dari Allah SWT. Kampus UIN Jakarta, Kampus UIN Ciputat
Foto: Republika/Musiron
Rektor UIN Jakarta, Prof Amany Lubis, menegaskan segala ilmu berasal dari Allah SWT. Kampus UIN Jakarta, Kampus UIN Ciputat

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN – Dakwah Islam secara akademis dapat diintegrasikan dengan ilmu komunikasi menjadi ilmu komunikasi Islam. Perpaduan dua keilmuan ini menjadi paradigma baru dalam hal menyampaikan pesan-pesan atau gagasan.  

Rektor UIN Jakarta, Prof Amany Lubis, menjelaskan semua ilmu merupakan bersumber dari Allah SWT sehingga bisa disatukan dan dikaitkan satu sama lain bukan hanya antarkeilmuan bahkan multidisiplin ilmu. Integrasi dalam hal ini ialah menggunakan keilmuan yang sudah ada dan bukan keilmuan yang baru.  

Baca Juga

"Menambahkan suatu ayat dalam keilmuan merupakan sumber yang valid bila dikaitkan dengan era modern seperti sekarang ini," terang Amany saat memberi sambutan dalam seminar virtual bertajuk "Islamic Communication: Paradigma Baru Integrasi Keilmuan Dakwah dan Komunikasi". Seminar digelar digelar Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) UIN Jakarta, sebagaimana siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (2/6).  

Sementara guru besar Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, Andi Faisal Bakti, berpandangan bahwa konsep dakwah sebagai komunikasi Islam. 

Menurutnya, keilmuan dakwah sudah semestinya dikembangkan dengan mengintegrasikannya dengan ilmu komunikasi. Dakwah dengan pendekatan keilmuan komunikasi diharapkan dapat memudahkan para da'i dalam menyampaikan pesan pesan keislaman. Terlebih di era digital seperti saat ini.  

"Para ilmuwan dakwah harus memahami konteks budaya yang sedang berkembang saat ini. Sehingga dakwah menjadi relevan dan diterima oleh publik baik saat offline maupun online," terang Bakti.   

Direktur Eksekutif P2KM UIN Jakarta, Deden Mauli Darajat, mengatakan P2KM merupakan pusat pengkajian keilmuan Komunikasi dan Media. Kali ini P2KM melaksanakan diskusi serial perdana dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada kajian komunikasi Islam. Integrasi keilmuan dakwah dan komunikasi dirasa belum cukup dan maksimal. Dengan demikian, P2KM terpanggil dan termotivasi untuk mengembangkan integrasi ilmu dan Islam ini.  

"Kami berharap langkah awal ini bagian dari pengembangan keilmuan dakwah dan komunikasi yang coba kami tawarkan kepada publik. Sehingga kami berharap pengembangan keilmuan ini bisa dilakukan oleh siapa saja terlebih civitas akademika yang mendalami keilmuan dakwah dan komunikasi," ujar Deden yang sekaligus  juga menjadi moderator di diskusi kali ini.   

Lebih lanjut, Deden berharap P2KM UIN Jakarta akan melakukan diskusi bulanan dengan tema yang berbeda tentunya. Adapun antusiasme publik yang daftar untuk mengikuti acara ini luar biasa. Bahkan, kata Deden lebih dari 600 orang yang ingin mengikuti diskusi kali ini.   

Sementara, peserta yang antusias berpartisipasi bukan hanya dari civitas akademika UIN Jakarta, melainkan dari berbagai kampus dan institusi dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya dari Aceh, Lampung, Jambi, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, hingga Sulawesi Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement