Selasa 02 Jun 2020 16:59 WIB

Jejak Gagasan Arsitektur dan Seni Bung Karno

Bung Karno memiliki sejumlah gagasan yang menjadi karya arsitektur dan seni.

 Jejak Gagasan Arsitektur dan Seni Bung Karno . Foto: Bung Karno (kanan)
Foto: Gahetna.nl
Jejak Gagasan Arsitektur dan Seni Bung Karno . Foto: Bung Karno (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden RI pertama Ir. Sukarno bukan hanya pejuang bangsa yang berkiprah di bidang politik. Tetapi,  sosok yang akrab dipanggil Bung Karno itu adalah arsitek yang mewariskan karya arsitektur yang tersebar dalam berbagai bangunan publik nasional.

Hal itu terungkap dalam diskusi virtual bertema 'Bung Karno Sang Arsitek' yang menghadirkan Arsitek dan Pengajar Universitas Pancasila Yuke Ardhiati yang dipandu oleh sejarawan Bonnie Triyana, Selasa (2/6). 

Baca Juga

Menurut Yuke, Bung Karno secara akademis adalah lulusan Teknik Sipil jurusan Pengairan (Waterbouwkunde) dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, seorang profesor di ITB kemudian menemukan bakat Bung Karno dalam menggambar, sehingga diminta agar bersedia menjadi asisten dengan tugas semacam draftman sejumlah proyek arsitektur.

Profesor itu adalah Charles Prosper Wolff Schoemaker, yang dikenal juga sebagai arsitek sejumlah bangunan seperti Villa Isola dan Hotel Preanger di Bandung, Jawa Barat. Salah satu rumah yang terkenal menjadi karya mereka berdua adalah rumah Red Tulip.

"Jadi kesempatan baik itu menjadikan Bung Karno percaya diri mendirikan biro arsitek di tahun 1926," kata Yuke melalui siaran persnya kepada Republika.co.id.

Belakangan, Sukarno bekerja sama dengan Ir. Anwari, kemudian Roosseno Soerjohadikoesoemo yang dikenal sebagai Bapak Beton Indonesia, sebagai biro konsultan arsitektur. Di tengah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Sukarno banyak mengerjakan ide arsitektur, sementara Rooseno yang melaksanakan konstruksinya.

Yuke yang menulis sejumlah buku mengenai karya arsitektur nasional di era Bung Karno, melanjutkan bahwa pengalaman itulah yang berkontribusi pada kematangannya mewujudkan berbagai karya di era berikutnya. Termasuk ketika menjadi presiden Indonesia, di mana berbagai bangunan historis negara dibangun dan bertahan hingga kini.

“Dalam arsitektur, gagasan itu sudah dipandang sebagai karya. Sejak bekerjasama dengan zaman Pak Anwari dan Pak Rooseno, Bung Karno berperan sebagai penyumbang gagasan,” kata Yuke.

Saat menjadi presiden, kata Yuke, Bung Karno banyak memperkerjakan arsitek dalam negeri sendiri dalam mewujudkan ide-idenya atas berbagai bangunan publik Indonesia. Salah satunya adalah Sudarsono, arsitek yang memvisualisasikan ide Bung Karno tentang Tugu Monas di Jakarta.

Pada diskusi itu, Bonnie mempertanyakan keabsahan keterlibatan Bung Karno dalam membangun berbagai bangunan publik. Sebab beliau pastilah sangat sibuk sebagai seorang presiden yang mengurusi negara Indonesia yang baru merdeka.

Menjawab itu, Yuke menjelaskan bahwa dalam dunia arsitektur, ide awal saja sudah merupakan bagian dari arsitektur itu sendiri. Dan para arsitek seperti Sudarsono yang kemudian bertugas memvisualisasikan.

Berdasarkan riset dan wawancaranya dengan para arsitek yang pernah bekerja bersama Sukarno, sang presiden pertama RI itu kerap memanfaatkan acara sarapan pagi untuk berdiskusi dengan para arsitek.

Dari risetnya, Yuke menemukan bahwa berbagai bangunan publik yang dibangun di masa kepemimpinan Bung Karno, merupakan ide awal sosok yang pernah dijuluki Putra Sang Fajar itu.

Dalam diskusi, ada sebuah kisaj yang diceritakan Yuke saat Tugu Monas dibangun. Saat itu, Monas sudah hampir selesai, namun Bung Karno tiba-tiba meminta agar ditambah 10 meter lagi.

"Tiba-tiba Pak Karno bilang agar ditambah 10 meter lagi. Padahal gambar sudah selesai. Akhirnya dengan segala upaya jadi 132 meter seperti sekarang," kata dia.

Menurut Yuke, tak terhitung banyaknya hasil karya Sukarno maupun kolaborasinya dengan arsitek yang hingga kini masih ada. Termasuk kolaborasi dengan para seniman. Bangunan itu tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di wilayah dimana dulu Sukarno dibuang oleh penjajah.

Bonnie Triyana menyimpulkan dari diskusi itu bahwa selain sebagai proklamator bangsa dan presiden, Bung Karno ternyata juga seorang arsitek dan seniman yang karyanya masih bertahan hingga saat ini. "Dan Bung Karno adalah seorang yang selalu berkolaborasi dalam menghasilkan karya seni dan karya arsitekturnya," kata Bonnie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement