Selasa 02 Jun 2020 14:14 WIB

Vitamin dan Jamu Ikut Sumbang Inflasi Kota Solo Mei 2020

Dari 11 kelompok pengeluaran konsumsi, tujuh kelompok mengalami kenaikan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolandha
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo mencatat pada Mei 2020 di Kota Solo terjadi deflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,73 pada April 2020 menjadi 103,52 pada Mei 2020.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo mencatat pada Mei 2020 di Kota Solo terjadi deflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,73 pada April 2020 menjadi 103,52 pada Mei 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Komoditas vitamin dan jamu ikut memberikan andil dalam inflasi Kota Solo pada Mei 2020. Meski demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo mencatat pada Mei 2020 di Kota Solo terjadi deflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,73 pada April 2020 menjadi 103,52 pada Mei 2020.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2020 sebesar 0,32 persen sedangkan laju inflasi year on year (Mei 2020 terhadap Mei 2019) sebesar 1,37 persen. Kepala BPS Kota Solo, Totok Tavirijanto, mengatakan, dari 11 kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHK-nya, tujuh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan.

Baca Juga

Tujuh kelompok itu ialah kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,18 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,09 persen, kelompok kesehatan naik 0,27 persen, kelompok transportasi naik 0,24 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,02 persen, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya naik 0,12 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,16 persen. Sebaliknya, kelompok makanan, minuman dan tembakau turun 1,11 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga turun 0,03 persen. Sedangkan kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks harga.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi antara lain, daging ayam ras, tarip angkutan udara, air kemasan, bawang merah, kacang panjang, mobil, obat dengan resep, rokok kretek filter, jagung manis, terong dan apel.

"Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi di antaranya bawang putih, telur ayam ras, cabai rawit, minyak goreng, cabai merah, semangka, cabai hijau, pisang, melon dan mie kering instan," terangnya seperti tertulis dalam rilis resmi BPS Kota Solo, Selasa (2/6).

Totok menjabarkan, pada kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil deflasi antara lain, bawang putih, telur ayam ras, cabai rawit, minyak goreng, cabai merah, semangka dan cabai hijau. Sebaliknya komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain, daging ayam ras, air kemasan, bawang merah, kacang panjang dan rokok kretek filter.

Pada kelompok transportasi, komoditas yang yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi antara lain, tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,03 persen, mobil dengan andil inflasi 0,01 persen dan ban luar mobil. Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya relatif stabil. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yakni tas sekolah.

Di Jawa Tengah, dari enam kota IHK, empat kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Cilacap sebesar 0,29 persen, diikuti Purwokerto 0,19 persen, Kudus dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,10 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di Kota Solo sebesar 0,20 persen dan Kota Tegal sebesar 0,10 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement