Selasa 02 Jun 2020 11:55 WIB

Airy Rooms Tutup, PHRI: Agregator Lain Bisa Menyusul

PHRI menyatakan kemampuan bertahan layanan pariwisata sangat terbatas

Airy Rooms menutup seluruh operasionalnya pada 31 Mei mendatang (Foto: ilustrasi Airy Rooms)
Foto: Airyrooms.com
Airy Rooms menutup seluruh operasionalnya pada 31 Mei mendatang (Foto: ilustrasi Airy Rooms)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan menyetakan prihatin atas tutupnya usaha mitra bisnis pariwisata 'Airy Rooms' terdampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Ketua PHRI Sumsel Herlan Aspiudin menyebut dalam kondisi pandemi COVID-19, bisnis pariwisata mengalami dampak yang serius, kegiatan wisata terhenti, pengunjung hotel dan restoran anjlok.

Jika pandemi COVID-19 ini tidak segera berakhir, dikhawatirkan akan banyak usaha terkait dengan sektor pariwisata menyusul jejak 'Airy Rooms' agregator layanan akomodasi dan wisata itu. Dalam kondisi pasar yang sangat sulit sekarang ini akibat berbagai aktivitas masyarakat dan ekonomi nyaris terhenti terdampak pandemi COVID-19, pelaku usaha sektor pariwisata terutama anggota PHRI hanya berusaha bertahan.

"Kemampuan bertahan memiliki waktu yang terbatas, jika kondisi sulit berlarut-larut bukanya tidak mungkin pemilik hotel dan restoran di daerah ini satu persatu menutup usahanya secara permanen seperti kebijakan manajemen 'Airy Rooms'," katanya.

Menurut dia, untuk bertahap hidup mengatasi anjloknya pengguna jasa hotel dan restoran, anggota PHRI Sumsel sejak tiga bulan terakhir hingga sekarang melakukan tindakan efisiensi seperti merumahkan sebagian karyawan, menutup tempat usaha sementara waktu, dan ada yang melakukan sistem buka tutup.

Menghadapi kebijakan pemerintah menerapkan tatanan kehidupan normal baru (new normal) di tengah pandemi COVID-19, PHRI Sumsel berupaya memanfaatkan momentum itu dengan mulai melakukan berbagai persiapan untuk mengoperasikan tempat usaha yang selama ini tutup sementara.

"Ratusan hotel dan restoran yang tutup sementara dampak COVID-19 sejak Maret 2020 secara bertahap segera buka kembali ketika 'new normal' (normal baru) diterapkan," ujarnya.

CEO Airy Rooms Indonesia, Louis Alfonso Kodoatie, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/5), memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan operasionalnya, termasuk kemitraan dengan mitra properti di Indonesia, terhitung 31 Mei 2020.

Setelah tanggal tersebut, segala jenis transaksi pembelian serta pemesanan akomodasi dan tiket pesawat tidak dapat dilakukan lagi melalui platform Airy (situs www.airyrooms.com dan aplikasi Airy) serta Online Travel Agent (OTA) yang bermitra dengan Airy.

"Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan banyak hal, termasuk kondisi pasar yang nyaris tumbang akibat pandemi COVID-19 serta tantangan ekonomi yang sangat berat. Tentunya kami sangat menyesal akan keputusan ini," ujar Alfonso.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement