Senin 01 Jun 2020 23:58 WIB

Pelaku Pariwisata Aceh Siap Jalani New Normal

Tatanan New Normal diyakini membangkitkan pariwisata Aceh

Pengunjung bermain sepeda angsa air di Kolam Wisata Pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, Rabu (27/5/2020). Sejumlah objek wisata pantai di tengah suasana liburan Idul Fitri di Aceh yang berstatus zona hijau itu masih sepi pengunjung sejak pandemi COVID-19
Foto: ANTARA/AMPELSA
Pengunjung bermain sepeda angsa air di Kolam Wisata Pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, Rabu (27/5/2020). Sejumlah objek wisata pantai di tengah suasana liburan Idul Fitri di Aceh yang berstatus zona hijau itu masih sepi pengunjung sejak pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kalangan pelaku pariwisata di Aceh menyatakan siap menjalani tatanan normal baru di tengah pandemi COVID-19 yang kini masih berlangsung.

Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh Azwani Awi di Banda Aceh, Senin mengatakan tatanan normal baru tersebut untuk membangkitkan pariwisata Aceh yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

"Pelaku pariwisata di Aceh siap menjalani tatanan normal baru. Bahkan ada yang sudah destinasi pariwisata di Aceh yang sudah menerapkannya pola serupa dengan normal baru," kata Azwani Awi.

Azwani menyebutkan destinasi pariwisata yang sudah menerapkan tatanan normal baru tersebut seperti taman hutan kota di Kota Langsa. Taman tersebut sempat tutup beberapa bulan dan kini sudah dibuka sejak lebaran lalu.

Menurut Azwani, pengelola taman tersebut menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 seperti yang ditetapkan pemerintah. Setiap pengunjung wajib memakai masker dan tetap menjaga jarak.

"Tentunya setiap pengunjung menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Termasuk memeriksa identitas pengunjung, sehingga jika ada yang positif COVID-19 bisa dilacak riwayat perjalanannya," kata Azwani Awi.

Selain di taman hutan kota, kata Azwani, beberapa destinasi pariwisata lainnya juga sedang bersiap menjalani tatanan normal baru. Persiapan tersebut sebagai langkah menghadapi bangkitnya kembali sektor pariwisata di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

"Kini, tergantung bagaimana sikap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pelaku pariwisata di Aceh siap menjalani tatanan normal baru seperti yang ditetapkan pemerintah," kata Azwani Awi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement