Selasa 02 Jun 2020 01:20 WIB

BPIP: Semangat Gotong Royong jadi Modal Indonesia

Semangat gotong royong dinilai jadi modal membangun kemandirian Indonesia

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Christiyaningsih
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat,Senin (1/6). Semangat gotong royong dinilai jadi modal membangun kemandirian Indonesia. Ilustrasi.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat,Senin (1/6). Semangat gotong royong dinilai jadi modal membangun kemandirian Indonesia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembangunan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Soesetyo menilai bangsa Indonesia bersyukur memiliki semangat gotong royong sebagaimana yang terkandung dalam Pancasila yang digali oleh Soekarno pada 1 Juni 1945 lalu. Menurutnya semangat gotong royong tersebut menjadi modal bagi Indonesia dalam membangun kemandirian di tengah berbagai persoalan bangsa, termasuk persoalan Covid-19.

"Spirit (semangat) gotong royong harusnya yang membantu kita membangun kemandirian di bidang politik, budaya, dan di bidang sosial ekonomi," kata pria yang akrab disapa Romo Benny tersebut dalam diskusi yang ditayangkan kanal Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) secara daring, Senin (1/6).

Baca Juga

Dirinya menilai kemandirian bangsa di bidang kesehatan dalam masa Covid-19 saat ini menjadi refleksi bersama. Pandemi merefleksikan banyak karya anak bangsa yang mampu menciptakan teknologi tepat guna untuk menghadapi Covid-19.

Begitu juga dalam kekuatan kemandirian pangan. Ia mengapresiasi sejumlah komunitas basis di akar rumput yang mampu membangun solidaritas gotong royong lewat komunitas basis insani.

"Perwujudan gotong royong ini yang seharusnya dikapitalisasi menjadi modal sosial, modal budaya, dan simbolik untuk kita mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun sesuatu kekuatan bahwa bangsa ini mampu kok membangun kemandirian di segala persoalan," ujarnya.

Ia mengajak masyarakat untuk tidak pesimistis menghadapi Covid-19. Dirinya optimistis bahwa Covid-19 bisa diselesaikan oleh bangsa Indonesia.

"Kekuatan ini yang harusnya dijadikan gerakan kita bersama untuk mewujudkan cita-cita yang dikatakan Soekarno bahwa bangsa ini harus mandiri. Mandiri di bidang pangan, kesehatan, teknologinya, dan mandiri bagaimana kita mengolah sumber daya alamnya. Inilah yang harus kita buktikan dan gerakan ini harus terus dikapitalisasi menjadi kekuatan modal itu, baik sosial budaya, dan simbolik," ungkapnya.

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bersama dengan BPIP menggelar diskusi dengan tema 'Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal' dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila.

Pelaksana Tugas Kepala Arsip Nasional Muhamad Taufik mengatakan diskusi tersebut diharapkan dapat membumikan nilai-nilai Pancasila secara aktual dan dapat dijadikan sarana menjawab persoalan yang dihadapi bangsa saat ini.

"Diharapkan dapat melahirkan formulasi dengan pola kekinian dalam menanamkan nilai Pancasila dalam menyukseskan kenormalan baru di tengah masyarakat," tutur Taufik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement