Senin 01 Jun 2020 16:32 WIB

Prototype Rapid Test Covid Buatan Tanah Air

.

Rep: Ahmad Subaidi/ Red: Yogi Ardhi

Direktur Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mulyanto yang juga menjadi salah seorang peneliti menunjukkan prototipe alat tes diagnostik cepat (rapid test) RI-GHA COVID-19 yang diproduksi di Laboratorium Hepatika Bumi Gora di Mataram, NTB, Senin (1/6/2020). Alat rapid test RI-GHA (Republik Indonesia-Gadjah Mada, Hepatika Mataram-Airlangga) COVID-19 tersebut merupakan produk dalam negeri yang melibatkan para peneliti dari Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga dan Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram (FOTO : ANTARA/AHMAD SUBAIDI)

Direktur Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mulyanto yang juga menjadi salah seorang peneliti (kiri) mengawasi pembuatan prototipe alat tes diagnostik cepat (rapid test) RI-GHA COVID-19 di Laboratorium Hepatika Bumi Gora di Mataram, NTB, Senin (1/6/2020). Alat rapid test RI-GHA (Republik Indonesia-Gadjah Mada, Hepatika Mataram-Airlangga) COVID-19 tersebut merupakan produk dalam negeri yang melibatkan para peneliti dari Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga dan Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram (FOTO : ANTARA/AHMAD SUBAIDI)

Direktur Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mulyanto yang juga menjadi salah seorang peneliti (kiri) mengawasi pembuatan prototipe alat tes diagnostik cepat (rapid test) RI-GHA COVID-19 di Laboratorium Hepatika Bumi Gora di Mataram, NTB, Senin (1/6/2020). Alat rapid test RI-GHA (Republik Indonesia-Gadjah Mada, Hepatika Mataram-Airlangga) COVID-19 tersebut merupakan produk dalam negeri yang melibatkan para peneliti dari Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga dan Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram (FOTO : ANTARA/AHMAD SUBAIDI)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Peneliti dari Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga dan Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram bekerjasama mengembangkan lalat rapid test RI-GHA (Republik Indonesia-Gadjah Mada, Hepatika Mataram-Airlangga) COVID-19

Prototype rapid test covid-19 buatan anak bangsa ini masih dalam tahap uji validasi di Jawa Tengah yang membutuhkan waktu sebulan, sehingga akhir Juni ditargetkan sudah bisa diproduksi secara massal.

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement