Senin 01 Jun 2020 16:59 WIB

Hamilton Buka Suara Soal Kematian Floyd

Hamilton mengkritik F1 karena diam atas kematian George Floyd

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Lewis Hamilton
Foto: EPA-EFE/Diego Azubel
Lewis Hamilton

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --  Juara balap motor Formula Satu enam kali, Lewis Hamilton telah mengkritik olahraganya karena diam atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih AS berlutut di lehernya.

Kematian di Minneapolis yang berbau rasialisme ini memicu gelombang kemarahan dan protes keras di Amerika Serikat.

Hamilton adalah juara dunia kulit hitam pertama Formula Satu, menghabiskan banyak waktunya di Amerika dan berbicara tentang masalah ini dalam sebuah kisah Instagram pada hari Ahad (31/5).

 "Aku melihat kalian yang tetap diam, beberapa di antara kamu adalah bintang terbesar namun kamu tetap diam di tengah ketidakadilan," tulis pembalap tim Mercedes.

“Bukan pertanda dari siapa pun di industri saya yang tentu saja merupakan olahraga yang didominasi kulit putih.  Saya satu-satunya orang kulit berwarna di sana namun saya berdiri sendiri, "tambahnya.

"Saya akan berpikir sekarang Anda akan melihat mengapa ini terjadi dan mengatakan sesuatu tentang itu tetapi Anda tidak bisa berdiri di samping kami.  Ketahuilah aku tahu siapa kamu dan aku melihatmu." Ujarnya dilansir Reuters, Senin (1/6).

Dalam posting kedua, Hamilton menambahkan, “Saya tidak tahan dengan penjarahan dan pembakaran gedung-gedung itu tetapi mereka yang memprotes secara damai.  Tidak akan ada kedamaian sampai pemimpin kita yang disebut melakukan perubahan.”

Pembalap McLaren Lando Norris, rekan senegaranya Hamilton, adalah salah satu dari mereka yang berkomentar, menambahkan garis ke profilnya di platform Twitch streaming yang mengatakan "tanda tangani! Petisi BLM #BLACKLIVESMATTER"

Pembalap Kanada Nicholas Latifi, yang akan mengemudi untuk Williams musim ini, mengatakan di Twitter ‘Ini harus menghentikan #JusticeForGeorgeFloyd.

Hamilton telah berbicara sebelumnya tentang kurangnya keragaman dalam balap motor.

"Benar-benar ada keragaman paling minim dalam olahraga ini dan saya benar-benar ingin menjadi bagian dari perubahan bentuk dengan Formula Satu," katanya setahun yang lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement