Senin 01 Jun 2020 14:45 WIB

Profitabilitas Bank Syariah Turun

Profitabilitas bank syariah akan mulai tertekan pada kuartal II.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Profitabiltas Perbankan Syariah turun. Nasabah melakukan transaksi di kantor layanan BRI Syariah (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Profitabiltas Perbankan Syariah turun. Nasabah melakukan transaksi di kantor layanan BRI Syariah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah bank syariah melaporkan profitabilitas bank syariah menurun karena wabah Covid-19. Namun demikian, nilainya masih lebih tinggi dibanding rata-rata industri perbankan.

Pengamat Ekonomi Syariah STEI SEBI, Azis Setiawan menyampaikan profitabilitas bank syariah akan mulai tertekan pada kuartal II. Secara keseluruhan akan berdampak pada profitabilitas tahun 2020 yang kemungkinan akan lebih rendah dari 2019.

Baca Juga

"Meski besaran penurunannya masih belum bisa diproyeksikan secara utuh, karena jangka waktu PSBB yang masih belum jelas dan adanya respon kebijakan pemerintah yang memberikan bantalan bagi bank dan bank syariah," katanya.

Secara umum dampak resesi ekonomi dan restrukturisasi pembiayaan bank syariah akan mulai terasa pada pelaporan kuartal II dan III. Karena ada //time lag// dalam transmisi tingkat kolektibilitas pembiayaan yang menentukan kategori kelancaran pembiayaan yang biasanya terjadi pada bank syariah.

Sehingga, dampak pembiayaan bermasalah baru akan terlihat beberapa bulan berikutnya. Azis menyampaikan, data kuartal I tentu belum mencerminkan dampak tekanan ekonomi terhadap bank syariah karena penurunan aktivitas ekonomi serta konsumsi belum sangat drastis.

"Dampak yang signifikan akan terlihat memasuki kuartal II karena aktivitas bisnis dan konsumsi yang melambat signifikan karena PSBB dan kondisi lainnya," katanya.

Secara keseluruhan, profitabilitas bank syariah akan sangat tergantung terkait dengan besaran nilai pembiayaan yang direstrukturisasi dan jangka waktunya. Jadi seberapa cepat masa pemulihan ekonomi dan dunia usaha akan sangat menentukan besaran kualitas asset dan pembiayaan macet serta tekanan penurunan profitabilitas dari bank syariah.

Azis menyampaikan ada beberapa hal yang meringankan beban bank syariah. Seperti subsidi margin untuk bank yang memiliki segmen usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah. Subsidi ini akan menolong profitablitas bank syariah untuk tidak jatuh secara dalam.

Subsidi margin tersebut akan menolong pendapatan bank syariah meski tidak keseluruhan. Kebijakan subsidi bunga dan margin dari pemerintah yang direncanakan sebesar Rp 35 triliun ini secara umum akan menolong bank syariah yang memiliki portofolio pembiayaan ultra mikro dan UMKM secara rata-rata yang lebih besar dibanding bank konvensional.

Azis meneliti porsi pembiayaan UMKM di bank syariah cukup signifikan dengan rata-rata 31,38 persen. Sejumlah bank syariah bahkan memiliki porsi pembiayaan UMKM di atas 50 persen. Dengan demikian, proyeksinya kondisi bank syariah masih sedikit akan lebih baik dari bank konvensional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement