Senin 01 Jun 2020 13:58 WIB

Mengintip Kampung Tangguh Semeru di Kota Probolinggo Sambut New Normal

Kampung Tangguh di Probolinggo mempersiapkan diri menjalani kebiasaan baru.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Kampung Tangguh di Kota Probolinggo mulai mempersiapkan diri menuju era new normal dalam menghadapi pendemi Covid-19. Persiapan matang tampak dilakukan warga RW 12 Kelurahan Kanigaran.

Warga di RW 12 itu sudah bisa membuat alat pelindung diri (APD) di antaranya baju hazmat, makser kain, hand sanitizer dan face shield atau pelindung wajah. Gotong royong menjadi dasar warga di Kampung Tangguh Semeru ini.

"Warga di daerah ini memang sudah terbiasa dengan pola hidup bergotong royong di lingkungannya," ungkap Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambaryadi Wijaya saat memberikan edukasi kepada masyarakat di daerah tersebut, Senin (1/6/2020).

Menurut Ambariyadi, sumber dana untuk pembuatan APD di kampung tersebut berasal dari warga sendiri, dengan pola penerapan lumbung kebersamaan.

 

"Jadi dari lumbung kebersamaan dana sumbangan warganya bisa terkumpul. Pola itu mampu membantu warga lainnya yang kurang mampu," tambahnya.

Kampung Tangguh Semeru di Kota Probolinggo

Untuk masker dan hand sanitizer disalurkan untuk kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. Sehingga warga di sini memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga kebersihan lingkungannya serta menerapkan protokol kesehatan.

"Selain rutin melakukan penyemprotan disinfektan di kampung tersebut, setiap gang masuk kampung juga tersedia wasfatel portabel dan terpasang palang pintu dalam penerapan physical distancing," papar Ambariyadi.

Ambariyadi menyebut, ada 29 Kampung Tangguh di Kota Probolinggo yang tersebar di 5 Kecamatan.

"Kami sebagai forkopimda hanya menjadi triger dalam upaya mewadahi kegiatan masyarakat dengan tujuan terciptanya kampung tangguh," jelasnya.

Masih kata Ambariyadi, Kampung Tangguh Semeru di Kota Probolinggo ini juga menjadi langkah awal menuju era new normal.

"Jadi Kampung Tanggguh tidak hanya menjadi seremonial saja. Namun juga menjadi budaya dan tradisi dalam menghadapi bencana lainnya," tandasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement