Senin 01 Jun 2020 13:21 WIB

Banjir dan Longsor Terjang Badung dan Denpasar Bali

Banjir dan Longsor di Badung dan Denpasar terjadi setelah curah hujan tinggi.

Red: Nur Aini
Ilustrasi banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ilustrasi banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Banjir dan tanah longsor melanda beberapa wilayah di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar dari Ahad (3/5) sore sampai Senin dini hari (1/6).

"Banjir dan Tanah Longsor yang disebabkan oleh tingginya intensitas curah hujan ini menyebabkan debit air tidak mampu tertampung di aliran sungai dan menyebabkan beberapa tanggul di setiap perumahan tidak kuat menahan debit air tanah sehingga terjadinya longsor dan endapan lumpur di pemukiman warga," kata Kepala BPBD Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin.

Baca Juga

Ia menjelaskan beberapa titik wilayah yang terkena banjir yaitu di Jalan Gunung Tangkuban Perahu, Padang Sambian, Denpasar Barat, dengan kondisi ada tujuh warga yang terjebak dan meminta untuk dievakuasi. Proses evakuasi menggunakan perahu karet, kemudian dilakukan pengecekan terhadap tujuh warga tersebut. "Mereka dalam kondisi sadar dan kedinginan, lalu diberikan perawatan dengan minyak hangat dan selimut," ucapnya.

Beberapa wilayah lainnya yang mengalami banjir yaitu di Jalan Dewi Supraba Gang Putra, dengan kondisi saat ini lumpur masih cukup tebal, di jalan Antasura Gang Jambu, Peguyangan, dengan kondisi lumpur yang merendam areal TKP, di jalan Kebo Iwa Utara, Perumahan Giring, Tahap 1 dan Tahap 5, Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat serta di Jalan Lembu Sura, SD 11 Peguyangan, Denpasar Utara.

"Terhadap kondisi tersebut oleh petugas langsung melakukan penyedotan, penyemprotan dan pembersihan di area TKP tersebut," ucapnya.

Sedangkan tanah longsor terjadi di Jalan Kaswari Gang Sri Rama No. 5, Penatih, Denpasar Timur, dan di jalan Made Bima Mulia, Perum Bima Mulia Blok E, Ubung Kaja, Denpasar Utara. "Dari peristiwa tanah longsor tersebut tidak ditemukan korban jiwa," ujarnya.

Sementara itu, banjir juga dirasakan warga yang berada di wilayah Gelogor Carik, Denpasar dengan ketinggian mencapai 60 cm.

"Karena hujan semalam deras dan DAM di Buagan nggak bisa dibuka bisa jadi air nya naik. Kondisi sekarang paling parah sekitar 60 cm dan ini dari pukul 04.00 wita tadi," kata salah satu pemilik warung di daerah Gelogor Carik, Denpasar bernama Muchalsin.

Sekitar pukul 09.57 wita kondisi air sudah mulai surut, sehingga Muchalsin langsung membersihkan tanah-tanah yang mengenai warungnya akibat banjir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement