Senin 01 Jun 2020 10:40 WIB

Harta Penuh Berkah Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf pernah berdoa saat tawaf agar dijauhi dari sifat pelit.

Harta penuh berkah Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu anhu.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Harta penuh berkah Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu anhu.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Karta Raharja Ucu

Satu hari di Kota Makkah, Imam Sufyan Ats Tsauri saat sedang tawaf mengelilingi Ka'bah, ia mengaku pernah melihat seorang laki-laki bertawaf sembari berdoa: Allahumma qinni syuhha nafsii. Kemudian, Sufyan Ats Tsauri berkata kepada laki-laki tersebut: ‘Jika saja diriku terselamatkan dari sifat ‘syuh’, tentu aku tidak akan mencuri harta orang, aku tidak akan berzina dan aku tidak akan melakukan maksiat lainnya’. Laki-laki yang berdo’a tadi ternyata adalah ‘Abdurrahman bin Auf RadhiyAllahu 'Anhu, seorang sahabat yang mulia. (Dibawakan oleh Ibnu Katsir pada tafsir Surah Al Hasyr ayat 10).

Abdurrahman bin Auf RadhiyAllahu 'Anhu, salah satu sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang paling kaya diriwayatkan seorang yang sangat dermawan. Namun, kedermawanannya tidak menutupi Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu untuk berdoa agar dijauhi dari sifat kikir.

Kedermawanan Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu terus berlanjut ketika ikut hijrah ke Madinah. Ketika hijrah, semua sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam meninggalkan seluruh hartanya di Mekkah, termasuk Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu. Kecakapannya dalam berdagang ditambah sikap dermawannya, membuat Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu mudah kembali dititipkan rezeki yang berlimpah di Madinah.

Seperti yang terjadi suatu siang. Madinah saat itu sedang ramai. Para pedagang di pasar meninggalkan dagangnnya untuk berbondong-bondong menuju jalan raya melihat kedatangan kafilah dagang Abdurrahman bin Auf RadhiyAllahu 'Anhu. Di sana 700 ekor unta lengkap dengan barang dagangan yang diangkut di punggungnya memasuki Kota Nabi.

Keriuhan itu mengagetkan Ummul Mukminin Aisyah RadhiyAllahu 'Anha yang pada saat itu sedang menyampaikan hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Aisyah lantas berkata: “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya bagi Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu dengan baktinya di dunia, serta pahala yang besar di akhirat nanti. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda bahwa Abdurrahman bin Auf RadhiyAllahu 'Anhu akan masuk surga sambil merangkak.”

Seorang sahabat berlari mencari Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu untuk mengabarkan berita gembira itu. Mendengar kabar itu, Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu segera menemui Aisyah RadhiyAllahu 'Anha. “Wahai ibunda, apakah ibunda mendengar sendiri ucapan itu dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam?” Jawab Aisyah, “Ya aku mendengar sendiri.”

Kabar itu membuat Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu hampir melompat karena saking gembiranya. Ia lantas berkata kepada Aisyah, “Seandainya sanggup, aku akan memasukinya sambil berjalan. Wahai ibunda, saksikanlah, seluruh unta lengkap dengan barang dagangan di punggung masing-masing, aku dermakan untuk fi sabilillah.”

Kabar dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam itu lantaran Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu termasuk sahabat Nabi yang tak pernah ragu menyumbangkan hartanya untuk kepentingan dakwah Islam. Karenanya, tidak salah jika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyatakan jika Abdurrahman RadhiyAllahu 'Anhu masuk surga dengan merangkak. Ditafsirkan yang dimaksud Abdurrahman merangkak itu bukan karena sulitnya ia masuk surga, akan tetapi karena sangat dekat dan mudahnya, sehingga ia tidak perlu lagi berjalan, cukup dengan merangkak saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement