Senin 01 Jun 2020 09:41 WIB

Tekad Penyerang AS Monaco Perangi Rasialisme

Geram dengan kondisi ini, Balde pun mengunggah kekecewaanya di akun media sosialnya.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Balde Diao Keita
Foto: EPA/STEFANO LANCIA
Balde Diao Keita

REPUBLIKA.CO.ID,  KATALAN -- Upaya penyerang AS Monaco, Keita Balde, untuk menyediakan tempat tinggal buat 200 tunawisma di Kota Lleida, Katalan, Spanyol, ternyata menemui jalan terjal. Kendala terbesar yang dialami Balde justru terletak pada sentimen bernada rasialisme terhadap para tunawisma tersebut.

Sebanyak 13 hotel dan wisma di Lleida menolak untuk menyewakan kamarnya untuk para tunawisma tersebut. Diketahui, alasan penolakan tersebut lantaran sebagian besar tunawisma tersebut berkulit hitam dan berstatus sebagai imigran. Padahal, penyerang berusia 25 tahun itu siap membayar uang sewa selama empat bulan untuk para tunawisma tersebut.

Geram dengan kondisi ini, Balde pun mengunggah kekecewaanya di akun media sosialnya. ''Kami berada dalam sistem yang kurang menguntungkan dan sangat buruk. Warna kulit ataupun asal muasal Anda dapat menjadi masalah saat Anda berniat menyewa rumah ataupun tempat tinggal. Namun, saya tidak menyerah, saya akan terus berusaha memenuhi semua janji saya. Saya hanya meminta kesabaran dan kekuatan,'' tulis Balde di akun instagramnya seperti dilansir Marca, Senin (1/6).

Dalam upaya mencarikan tempat tinggal untuk para tunawisma dan imigran tersebut, Balde bekerjasama dengan aktivis anti rasisme, Nogay Ndiaye. Nogay pun mengungkapkan, hampir semua hotel, rumah, ataupun tempat penginapan menolak untuk menyewakan kamarnya untuk para tunawisma dan imigran, meski Balde dan Nogay siap menanggung semua biaya penginapan dan makanan mereka.

''Mereka secara tegas menolak, 50 orang berkulit hitam tinggal di properti mereka, baik hotel, rumah, ataupun penginapan. Ini jelas-jelas kasus rasialisme. Hingga kini hanya satu hotel di pinggiran kota yang mau menerima mereka,'' kata Nogay kepada La Publico seperti dilansir Marca.

Kendati berasal dari keturunan Senegal, Balde lahir dan besar di Girona, Katalan, Spanyol. Balde pun sempat memperkuat tim junior Barcelona sebelum akhirnya direkrut Lazio pada 2012 silam. Setelah empat musim berseragam Lazio, Balde direkrut AS Monaco pada awal musim 2017/2018. Meski lahir dan besar di Spanyol, tapi Balde tidak melupakan asal-usulnya.

Balde sempat menyumbangkan 17 ribu euro untuk membantu Pemerintah Senegal menghadapi pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, penggawa timnas Senegal itu menyewakan bangunan untuk dijadikan tempat tinggal buat 50 tunawisma dan imigran di Spanyol.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement