Ahad 31 May 2020 20:38 WIB

Media Arab Soroti Sikap Erdogan Terkait Operasi Minyak Libya

Turki mengklaim punya hak mengeksplorasi minyak dan gas di zona ekonomi Libya

Rep: Arabnews/ Red: Elba Damhuri
Kilang minyak di Libya, ilustrasi
Kilang minyak di Libya, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana untuk membuat "fait accompli" atas hak atas sumber daya alam di Mediterania timur dengan mengebor minyak di lepas pantai Libya. Demikian dikatakan para analis kepada Arab News, Sabtu.

Pengumuman Ankara bahwa mereka bermaksud untuk mengaktifkan perjanjian perbatasan laut tahun lalu dengan pemerintah Libya di Tripoli telah menimbulkan ketegangan yang makin panas.

Turki mengklaim perjanjian itu memberikannya hak untuk mengeksplorasi minyak dan gas di zona ekonomi eksklusif (EEZ) antara pantai selatannya dan pantai timur laut Libya. 

Namun, Yunani, Siprus, dan Uni Eropa (UE) mengatakan kesepakatan itu ilegal. Turki juga mungkin menghadapi sanksi Uni Eropa atas pengeboran di perairan teritorial Siprus.

Ankara belum mengatakan secara pasti di mana ia akan mengebor. Para ahli mengatakan kepada Arab News bahwa mereka memprediksi kegiatan eksplorasi dimulai di Tripoli dalam jangka pendek, dan kemudian dekat dengan kota pesisir Sirte.

"Dari sudut pandang taktis, Turki sedang menguji skenario krisis dengan Athena di mana eskalasi terjadi dan kemudian, dalam konteks de-eskalasi, kedua negara harus mendiskusikan dan menegosiasikan posisi mereka," kata Zenonas Tziarras, seorang peneliti di PRIO Cyprus Centre.

Mona Sukkarieh, seorang konsultan politik dan salah satu pendiri Perspektif Strategis Timur Tengah, mengatakan, "Jika kita melihat operasi Turki dari pantai Siprus sebagai indikator, operasi di lepas pantai Libya mungkin saat ini kurang provokatif namun ke depan bisa lebih provokatif."

 

sumber : Arabnews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement