Ahad 31 May 2020 20:51 WIB

Sambut New Normal, Warga Bersih-Bersih Masjid

Warga menyemprotkan desinfektan dan memasang lakban sebagai penanda jarak.

Warga membersihkan masjid sebelum digunakan dengan memperhatikan protokol kesehatan (ilustrasi).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warga membersihkan masjid sebelum digunakan dengan memperhatikan protokol kesehatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga RT 005/RW 012 Kelurahan Menteng Dalam, Jakarta Selatan, bergotong-royong membersihkan Masjid Umar Ibnu Abdul Aziz untuk persiapan menghadapi tatanan normal baru, Ahad (31/5). Gotong-royong dilakukan oleh mayoritas warga laki-laki bersama pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Umar Ibnu Abdul Aziz.

"Persiapan menjelang adaptasi kebiasaan baru, untuk ibadah Shalat Jumat pertama setelah karantina, kita gotong-royong bersihkan masjid," kata Ketua DKM Masjid Umar Ibnu Abdul Aziz, Heru Setiawan Putra.

Baca Juga

Warga gotong-royong membersihkan masjid dengan mengepel lantai, penyemprotan disinfektan hingga pemasangan lakban sebagai penanda jaga jarak fisik (physical distancing) saat ibadah.

Dua bulan sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kapasitas masjid mampu menampung 100 jamaah di dalam masjid. Jika ditambah hingga keluar bisa menampung 200 jamaah.

"Sekarang kapasitas masjid kita kurangi setelah kita pasang pembatas jarak, mungkin cuma muat 52 orang jamaah," kata Heru.

Heru memastikan selama normal baru, masjid akan memberlakukan protokol kesehatan setiap melaksanakan ibadah shalat. Jamaah diminta untuk menggunakan masker, membawa sajadah sendiri dan menjaga jarak.

"Pasti kita terapkan protokol kesehatannya," kata Heru.

Sejak awal pandemi Covid-19, RT 005 ketat menyeleksi warga yang masuk ke wilayahnya dengan menutup akses masuk menjadi satu jalur. Setiap warga yang masuk wilayah RT 005 diperiksa suhu tubuhnya dan diminta untuk mencuci tangan. Setiap pekan dilaksanakan penyemprotan disinfektan dua kali, menyasar jalan-jalan pemukiman hingga teras rumah warga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement