Ahad 31 May 2020 15:54 WIB

Petugas Medis Diancam Sampai Ketakutan, Ini Respons Ganjar

Pemprov Jateng masih mendalami kabar intimidasi terhadap petugas medis.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Foto: Antara/Aji Styawan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Intimidasi terhadap tenaga medis di tengah upaya penanganan pandemi Covid-19 masih terjadi di Jawa Tengah. Kali ini dialami seorang tenaga medis UPTD Puskesmas Kedawung, Kabupaten Sragen.

Disebutkan, tenaga medis tersebut menerima intimidasi sekaligus ancaman keselamatan yang dikirim seseorang. Ancaman diterima usai tenaga kesehatan tersebut memeriksa pasien Covid-19.

Baca Juga

Akibat intimidasi dan ancaman melalui pesat Whatsapp tersebut, tenaga kesehatan yang bersangkutan pun ketakutan dan meminta aparat berwenang segera turun tangan untuk membantu menyelesaikan.

"Saya sudah menerima laporan tentang intimidasi petugas medis ini dan

Saya juga meminta aparat kepolisian untuk tidak ragu menyelesaikan persoalan tersebut, ungkap Gubernur Jawa Tengah di Semarang, Ahad (31/5).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, jelas Ganjar, sangat mendukung tindakan tegas aparat kepada siapapun yang mengancam atau mengintimidasi para tenaga medis yang telah berperan besar dalam penanganan pandemi ini.

Sebaliknya, ia juga meminta masyarakat berhenti memberikan stigma negatif terhadap para petugas kesehatan dalam melaksanakan tugasnya melawan pandemi Covid-19. Sebab semuanya juga sudah dilakukan sesuai standar dan prosedur yang semestinya.

Gubernur tidak ingin ada ada model- model seperti stigmatisasi atau bahkan intimidasi kepada tenaga medis. Jangan ada yang aneh-aneh, karena situasi yang dihadapi sangat sulit. "Saya dukung petugas keamanan untuk bisa menyelesaikan, periksa saja pelakunya," tegas gubernur.

Ganjar juga mendapat informasi bahwa korban pengancaman menjadi trauma dan ketakutan. Ia meminta agar Korban melaporkan kepada petugas secara gamblang tentang apa yang terjadi pada dirinya, sehingga bisa cepat diselesaikan.

Pemprov Jawa Tengah, juga masih terus mendalami laporan intimidasi kepada tenaga kesehatan yang menangani pandemi Covid-19 tersebut. Sebab dari laporan yang masuk, belum jelas kronologi, penyebab dan faktor lainnya.

Gubernur pun juga berniat menelpon langsung tenaga medis untuk menguatkan semangat, psikologis dan mentalnya. "Saya juga ingin dengar, siapa yang mengancam, apa persoalannya sehingga jelas," tambahnya.

Sebelumnya, beredar luas kabar yang menyebutkan seorang perawat UPTD Puskesmas Kedawung, Kabupaten Sragen mendapat ancaman dari warga melalui WA. Dari informasi yang ada, ancaman itu terjadi pada Jumat (29/5) pagi.

Kronologinya, ada keluarga yang anggotanya positif. Kemudian, petugas datang untuk melakukan rapid test dan prosedur penangananya kepada keluarga itu. Diduga, karena adanya pemeriksaan tersebut, salah satu keluarga merasa agak dikucilkan di lingkungannya.

Sehingga warga di lingkungan sekitarnya menjadi tidak berani mendekat dan membatasi diri dengan yang bersangkutan. Pelaku lantas mengancam dan mengantisipasi salah satu petugas Puskesmas. Kasus ini pun dalam penyelidikan kepolisian setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement