Ahad 31 May 2020 15:14 WIB

Ganjar: Yang Korupsi Langsung Saya Pecat, Saya Antar ke KPK

Ganjar menegaskan tak boleh ada pemimpin yang mikir duit atau korupsi di tengah wabah

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Foto: Antara/Aji Styawan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak akan segan menindak tegas jajarannya yang melakukan praktik korupsi dengan memanfaatkan situasi pandemi. Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini mengancam, bakal memecat dan menyeret siapapun jajarannya yang berani melakukan tindakan tak terpuji tersebut ke KPK.

"Apalagi, sebagai seorang pemimpin," tegasnya, saat menggelar halal bihalal virtual bersama paguyuban warga Jawa Tengah di Jabodetabek, di Semarang, Ahad (31/5).

Baca Juga

Ganjar menegaskan, hari ini tidak boleh ada pemimpin yang mikir duit, apalagi mikir korupsi atau dodolan (red; jualan) di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 ini. "Meski semuanya serba 'dilonggarkan', jangan sampai hal tersebut menjadi momentum untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan," jelasnya.

Gubernur juga menegaskan sangat serius terkait dengan persoalan- persoalan perilaku yang mencederai integritas dan pelanggaran hukum tersebut. Apa yang disampaikannya tersebut merupakan bentuk peringatan agar jajarannya tidak melukai hati masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit pandemi.

"Minimal yang ada di Jawa Tengah, kalau ada yang korupsi pengadaan, ngemplang, njupuk duit (red; ambil uang) langsung tak pecat terus tak terke ning KPK (red; langsung saya pecat dan saya antar ke KPK)," tegasnya.

Ganjar meminta semua pemimpin di daerahnya juga mendukung upaya pencegahan adanya perilaku korupsi dengan memanfaatkan situasi pendemi tersebut. Meski kondisi darurat dan banyak kelonggaran, semua harus dilakukan dengan baik dan harus bisa dipertanggungjawabkan, sesuai aturan dan ketentuan yang ada.

Apalagi sebagai seorang pemimpin, yang semestinya mengemban amanah dan harus bisa bertanggungjwab kepada seluruh masyarakat yang ada di daerahnya dan ini merupakan ujian terberat. "Ibarat sandal, maka kalau sandal ini diinjak, pemimpin itu ada di bawah sandal ini. Hari ini mereka harus rela mendengar aspirasi dari masyarakat yang paling bawah," tegasnya.

Di lain pihak, gubernur juga menegaskan, negara sudah berupaya serius dalam rangka menangani pandemi serta dampak wabah Covid-19 ini. Namun, masih ada hal- hal yang perlu untuk diperbaiki lagi, agar bangsa ini semakin siap dalam menghadapi situasi kejadian luar biasa, seperti yabg terjadi sekarang ini.

Kalau sekarang masih ada kurangnya, itu menjadi tanggungjawab gubernur dan semua pemimpin yang ada di negeri ini. "Yang penting, ke depan kita harus belajar dari pengalaman ini agar lebih siap," kata Ganjar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement