Sabtu 30 May 2020 23:36 WIB

Pemkab Sidoarjo Beri Stimulus untuk RW Jelang New Normal

Stimulus diberikan sebesar Rp 3 juta kepada masing-masing RW di Sidoarjo.

Stimulus jelang pelaksanaan new normal. (ilustrasi)
Foto: Republika
Stimulus jelang pelaksanaan new normal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur memberikan dana stimulus kepada masing-masing RW untuk menghadapi wabah virus corona. Bantuan diberikan juga untuk menyongsong pelaksanaan new normal atau normal baru.

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan dana stimulus itu diberikan sebesar Rp 3 juta kepada masing-masing RW di Sidoarjo. "Apa yang dilakukan kali ini dalam rangka mempersiapkan new normal," katanya di sela melakukan kunjungan ke RW 12 di Desa Waru Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Juga

Ia mengemukakan dana tersebut diberikan untuk 2.073 RW yang ada di Kabupaten Sidoarjo dan dapat digunakan sebagai biaya operasional mereka. "Secepatnya dana itu cair, pekan depan dicairkan untuk relawan dan operasional RW di Kabupaten Sidoarjo," katanya.

Ia mengatakan persiapan demi persiapan juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sebagai upaya menyambut new normal ini. Salah satunya pengalihan lokasi titik pemeriksaan PSBB yang saat ini berada di masing-masing desa.

Nantinya pihak desa yang melakukan pemeriksaan terhadap warganya. Desa juga akan  memberikan penyuluhan sampai dengan memberikan hukuman kepada pelanggar PSBB.

Baru kemudian, kata dia, dari pihak Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan melaksanakan langkah kuratif seperti memperkuat keberadaan rumah sakit, ruangan isolasi sampai dengan penyediaan peralatan swab untuk penyakit virus corona atau COVID-19.

"Karena ada yang bilang virus ini tidak bisa hilang, virus ini belum ada obatnya, belum ada vaksinnya. Maka yang dilakukan adalah membiasakan hidup bersih dan sehat sejak di wilayah desa," katanya.

Dengan semakin pahamnya masyarakat akan kesehatan, kata dia, maka pelaksanaan new normal bisa dilakukan dengan baik dimana masyarakat bisa lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap pandemi ini.

"Setelah itu baru kemudian ekonomi bisa kembali bergerak," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement