Sabtu 30 May 2020 16:39 WIB

Dua Kali Cuci Darah dalam Sepekan, Maria Terbantu JKN KIS

Pelayanan rumah sakit terhadap peserta hemodialisa dengan JKN KIS tak dibedakan

Maria asal Pangkalpinang, pasien cuci darah yang terbantu dengan program JKN KIS.
Foto: BPJS Kesehatan
Maria asal Pangkalpinang, pasien cuci darah yang terbantu dengan program JKN KIS.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Maria Derita (43 tahun) adalah seorang peserta JKN-KIS yang berprofesi sebagai pegawai swasta. Ia menderita gagal ginjal yang mengharuskan dirinya menjalani terapi hemodialisis sepanjang hidupnya.

“Saya sejak tahun 2015 divonis dokter harus melakukan cuci darah. Saya memiliki riwayat sakit hipertensi sehingga mengonsumsi obat darah tinggi secara rutin. Namun saya jarang melakukan kontrol, suatu waktu pernah saya tidak sadarkan diri hingga sempat masuk ICU karena tekanan darah saya mencapai 180 per 100,” ungkap ibu dua anak ini, dikutip laman resmi BPJS Kesehatan, Sabtu (30/5).

Baca Juga

Sejak mengalami musibah, Maria kehilangan berat badan cukup signifikan dan sering merasa ngilu dan kram pada kakinya. Namun ternyata hari demi hari berat badan Maria semakin turun sehingga ia pun memeriksakan diri ke dokter dan menerima kenyataan divonis dokter harus cuci darah.

"Dunia saya serasa runtuh. Bagaimana tidak, dua kali seminggu saya harus rutin mendatangi Klinik HD ini untuk terapi hemodialisis. Betapa saya memikirkan biaya yang akan dikeluarkan, belum keluarga saya pribadi akan disusahkan dengan penyakit ini,” keluh istri dari Sergius Thomas itu.

Maria mengakui bahwa dirinya dan keluarga merasa sangat terbantu dalam pembiayaan pengobatan tersebut oleh BPJS Kesehatan. Selain itu, Maria menambahkan pelayanan kepada setiap peserta JKN-KIS yang diberikan tidak pernah dibedakan dengan pasien lainnya.

“Selama perawatan saya tidak pernah dikenakan biaya sedikitpun maupun iur biaya untuk obat maupun layanan lainnya. Saya menerima terapi hemodialisis selama empat jam setiap kali cuci darah selama dua kali seminggu di Klinik HD Berkat. Pelayanan yang diberikan sangat baik dan tidak pernah dipersulit untuk mendapatkan pengobatan. Saya merasa nyaman dengan jadwal yang telah diberikan dan tidak menunggu lama setiap terapi,” kata Maria.

Sebagai peserta JKN-KIS, Maria merasakan betul manfaat jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah. Maria berharap Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dapat berjalan baik dan menjamin kesehatan seluruh rakyat Indonesia.

"Saya dan keluarga berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah membantu saya dan keluarga, serta kepada peserta JKN-KIS yang secara gotong-royong telah rutin membayar iuran. Kalian adalah pahlawan kami sesungguhnya,” tutup Maria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement