Sabtu 30 May 2020 15:04 WIB

Zola: Hazard dan Willian Menderita di Bawah Asuhan Sarri

Metode latihan Maurizio Sarri kala itu dianggap membosankan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Gianfranco Zola
Foto: Reuters/Kieran Doherty
Gianfranco Zola

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Legenda Chelsea, Gianfranco Zola, menilai ada dua pemain yang menderita ketika Maurizio Sarri menjadi pelatih Chelsea. Dua pemain tersebut adalah Eden Hazard dan Willian.

Menurut Zola, penyebab kedua pemain itu menderita karena metode latihan Sarri yang membosankan. Zola adalah asisten Sarri di Chelsea.

Walaupun demikian, Sarri dinilai mampu keluar dari the Blues ke Juventus dengan hormat karena berhasil mempersembahkan gelar Liga Europa dan finis di posisi keempat klasemen Liga Primer Inggris. Sarri pergi dengan rasio kemenangan 61,9 persen.

Metode Sarri dalam melatih selalu diulang-ulang sehingga membosankan. Itu menghambat kreativitas pemain. Sementara di Chelsea, Hazard dan Willian adalah pemain dengan kreativitas tinggi namun tak berkembang di bawah asuhan Sarri.

"Mereka adalah pemain berbakat, seperti Hazard dan Willian, pemain yang tahu bagaimana memenangkan pertandingan sendiri, tetapi mereka menderita dari jenis latihan dan jenis pelatihan yang kami lakukan, tetapi itu perlu bagi yang lain,” kata Zola kepada BeIN Sports, dilansir dari Metro, Sabtu (30/5).

Zola mengklaim pernyataannya merupakan sesutau yang jujur dan itu yang menyebabkan Chelsea di awal kepemimpinan Sarri permainan tim tak terlalu bagus. Willian dan kawan-kawan waktu itu baru menanjak jelang akhir masa kepelatihan Sarri.

Zola mengungkapkan, pada awalnya para pemain mengikuti instruksi pelatih. Namun lambat laun para penggawa the Blues lelah dan bosan karena metodenya sama dari setiap latihan. Walaupun demikian, Zola mengambil sisi positif dari kondisi tersebut bahwa kebosanan merupakan pekerjaan pesepak bola dan diperlukan untuk menjadi lebih baik.

“Saya ingat ketika saya sedang belajar bermain sepak bola, menendang bola misalnya, saya melakukannya paling tidak 300-400 kali sehari. Ada saat-saat ketika saya lelah tetapi saya harus melakukannya berulang kali karena jika saya ingin itu menjadi bagian dari diri saya, ini adalah proses yang harus saya lalui,” jelas Zola.

Hazard kemudian hengkang ke Real Madrid setelah mempersembahkan gelar Liga Europa. Sedangkan, Sarri memilih kembali ke Italia dengan menukangi Juventus. Frank Lampard yang ditunjuk pengganti Sarri berjuang membawa timnya berada di posisi empat besar.

Gelandang Chelsea, Matteo Kovacic, mengakui era Sarri membosankan. Ia pun memuji metode pelatihan Lampard memberantas rezim Sarri yang membosankan itu. Setiap latihan yang disuguhkan Lampard selalu menantang dan berbeda. Menurut Kovacic, Sarri lebih fokus kepada persiapan taktis dan itu dinilai membosankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement