Sabtu 30 May 2020 15:01 WIB

Karyawan Perusahaan Multinasional Jerman Kembali Ke China

Lebih dari 5.200 perusahaan Jerman yang beroperasi di China.

Rep: Lintar Satria/ Red: Fuji Pratiwi
Gedung pencakar langit Shanghai World Financial Center (kanan) and Jin Mao Tower (kiri) tampak saat hujan di kawasan bisnis Pudong, Shanghai, China (ilustrasi). Sekitar 400 karyawan perusahaan multinasional Jerman kembali ke China seiring mulai kembali bergeraknya ekonomi China.
Foto: Aly Song/Reuters
Gedung pencakar langit Shanghai World Financial Center (kanan) and Jin Mao Tower (kiri) tampak saat hujan di kawasan bisnis Pudong, Shanghai, China (ilustrasi). Sekitar 400 karyawan perusahaan multinasional Jerman kembali ke China seiring mulai kembali bergeraknya ekonomi China.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sekitar 400 pekerja perusahaan multinasional Jerman bersama keluarga mereka kembali ke China. Sebab perusahaan-perusahaan multinasional yang berlokasi di perekonomian terbesar kedua di dunia itu sudah mulai kembali beroperasi.

Kamar Dagang Jerman di China bekerja sama dengan misi diplomatik Jerman dan maskapai Lufthansa menyediakan dua penerbangan dari Frankfurt ke dua pusat bisnis China yakni Tianjin dan Shanghai. Penerbangan ini menjadi repatriasi pertama dari warga asing Eropa ke China.

Baca Juga

Sejak wabah virus corona merebak, China melarang warga asing masuk. Direktur Eksekutif Kamar Dagang Jerman di China Utara, Jens Hildebrandt, mengatakan langkah ini penting untuk menghubungkan kembali perekonomian China dan Jerman.

"Sudah menjadi kepentingan kami bersama untuk berkontribusi dalam membantu mengembalikan perekonomian hingga ke tahap normal dan pra-virus," kata Hildebrandt dalam siaran pers Kamar Dagang Jerman seperti dilansir Associated Press (AP), Sabtu (30/5).

Lebih dari 5.200 perusahaan Jerman yang beroperasi di China. Mereka mempekerjakan lebih dari sejuta orang. "Kami tahu besarnya permintaan di komunitas bisnis Jerman agar lebih banyak pegawai asing kembali ke China," kata Hildebrandt.

Penerbangan pertama yang mengangkut 200 penumpang akan tiba sebelum tengah hari di Tianjin, kota pelabuhan di timur ibukota Beijing. Penerbangan kedua yang tiba di Shanghai diperkirakan berangkat pada 4 Juni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement